Orang Halaman Rumahnya Kotor Mau Dibantu Bebersih Koq Malah Marah-Marah....Sungguh Lucu Pejabat Negeri Ini

Beberapa waktu yang lalu ada sekelompok anak muda yang tergabung di kelompok Pandawara dan sangat perduli dengan sampah, bahkan saking perdulinya mereka mau membersihkan sungai - sungai yang penuh dengan sampah. Dan ini Gratis lho bapak-bapak, ibu-ibu, om, tante....mereka sama sekali tidak meminta upah atau bayaran. Ya hanya berbekal niat membantu bebersih sampah.

Nah, baru-baru ini ada Pemerintah Desa dan Karang Taruna-nya yang marah-marah, tersinggung dan berniat mau melakukan somasi. Alasannya Ketua Karang Taruna sangat klasik....tidak ada komunikasi dan mereka menolak pernyataan Pantai mereka dibilang sebagai pantai terkotor ke-4 di Indonesia. Yang kemudian malah menuntut ada bukti, hasil observasi atau penelitian yang akurat.
Coba sampeyan nilai sendiri ya....kalo kondisi pantai seperti itu termasuk sedikit kotor, kotor, atau sangat kotor. Berikut hasil capture dari postingan kelompok Pandawara di IG-nya...
Pantai Loji


Oh iya, Lokasi Pantai itu adalah Pesisir Loji, Kampung Cibutun, Desa Sangrawayang, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi

Ketua Karang Taruna Kecamatan Simpenan berdalih bahwa mereka 'sudah' memiliki rencana untuk melakukan kegiatan bersih pantai dan sungai. Katanya kegiatan bebersih tersebut direncanakan sebagai rangkaian dari peringatan momentum Sumpah Pemuda, yang menunjukkan komitmen mereka menjaga kebersihan dan keindahan pantai wilayah tersebut. Ini sungguh lucu dan menggelikan menurut saya....ibaratnya rumah sampeyan yang sudah lama tidak pernah disapu dan dipel tapi untuk membersihkan rumah sampeyan sendiri koq mesti nunggu Lebaran. Kan lucu....
Padahal dari Klompok Padawara sendiri sudah secara terbuka membuat ajakan di IG mereka yang isinya mengajak semua pihak dan kalangan masyarakat umum untuk ikut terlibat dalam kegiatan bebersih yang di rencanakan dilakukan tanggal 6 - 7 Oktober 2023. Kalo para Karang Taruna ini merasa tanggalnya kurang pas ya tinggal dikoordinasikan dan dijadwalkan ulang. Trus kenapa harus pakai Ultimatum dan pelaporan polisi segala. Pengin terkenal ? atau merasa tersinggung karena sudah diduluin Pandawara sehingga mereka gak bisa pamer dan posting kegiatannya nanti di medsos mereka ?

Yang lebih lucu dan menggelikan lagi adalah reaksi dari Kepala Desa Sangrawayang, yang mengatakan pihaknya tidak mengizinkan aktivitas bersih-bersih sampah di wilayahnya. Lha ini apa maksudnya....Pak Kades merasa rugi kalo wilayahnya jadi bersih. Atau Pak Kades merasa kalo ada yang mengangkut sampah diwilayahnya harus bayar gitu ? Aneh kan....
Ternyata menurut Pak Kades ini, pihak pemerintah pemerintah seolah tidak dilibatkan dalam inisiasi bersih-bersih tersebut.
Ini katanya sih....waktu kelompok Pandawara datang ke kelurahan untuk izin melakukan kegiatan, mereka (Pandawara) hanya 'menitipkan' kantong sampah (trashbag) untuk dibagikan ke masyarakat yang ingi bergabung dan turut serta dalam kegiatan bersih-bersih tersebut....mungkin mestinya ada selipan amplopnya kali ya. Memang secara visual dari foto, mungkin nantinya akan dibutuhkan excavator atau alat berat, mungkin juga truk pengangkut sampah yang sudah dipungut dan terkumpul....butuh dana memang, tapi kan ada Dana Desa sebesar 1 Milyar per tahun, kemana larinya dana itu ?

Malah kemudian pak Kades menegaskan bahwa pada tahun sebelumnya, di pesisir Loji, hampir 2000 orang terlibat dari seluruh Kabupaten dalam kegiatan bersih-bersih pantai. Apa Pak Kades merasa tidak mampu mengkoordinir dan mengumpulkan masa separuhnya-lah paling gak dari para pemuda desa sekitar, tanpa harus memberi amplop pada para pemuda itu ?

Saya kira sih mestinya biarkan saja Pandawara melakukan aksinya, walopun mereka cuma melakukan berlima saya rasa mereka mampu koq. Setidaknya mengurangi timbunan sampah yang ada. Kecuali kalo pak Kades bermaksud menjadikan pesisir Loji jadi lokasi pembuangan sampah akhir.

Coba nanti bagaimana akhir klimaks masalah bebersih ini. Apakah pesisir Loji akan menjadi 'sedikit" lebih bersih atau tetap kotor, kumuh dan penuh sampah sehingga layak menyandang predikat Pantai Terkotor ke-4 di Indonesia ?

We'll see...




Post Navi

Post a Comment

0 Comments

Close Menu