Hati-Hati Penipuan Berkedok Biaya Transfer Antar Bank Terutama Untuk Nasabah BRI

Mau nulis tentang PayPal yang lagi diblokir, saya belum sempat browsing-browsing dan ngumpulin data bahan tulisan. Jadi mungkin ini saja dulu yang saya buat artikelnya...dan lagi lumayan ramai juga karena para penipu ini sekarang bergerak sangat masif dan terstruktur. Pesan yang ingin saya sampaikan dari artikel ini adalah Hati-Hati dan Selalu Waspada.

Pada artikel yang lama, saya pernah menulis tentang penipuan melalui Briva yang berkedok iming-iming undian. Dan saya adalah salah satu korban dari penipuan itu, makanya saya bisa menuliskan dan share pengalaman tersebut agar sampeyan-sampeyan bisa waspada. Saat itu yang menelpon saya mengaku dari BRI Pusat dengan nomor telepon bertuliskan Agen BRI-Link, itulah kenapa pas saya angkat telpon ya jadi sedikit percaya dan tidak curiga. Untuk cerita selengkapnya tentang Modus Penipuan Menggunakan Kode BRIVA dengan iming-iming hadiah, bisa sampeyan baca di artikel 'Hati-Hati ! Penipuan Dengan Menggunakan Kode BRIVA'. Sekedar mengingatkan lagi, Kode BRIVA itu bukan untuk menarik dana (hadiah) ke rekening kita, justru uang kita yang akan keluar dari rekening karena kita membayar sesuatu melalui BRIVA.


Sekarang ini yang sedang marak adalah Penipuan yang menggunakan isyu biaya transfer antar bank. Dimana ya secara tidak langsung memang kita sebagai nasabah agak merasa keberatan dengan adanya biaya transfer antar bank. Lumayan kan Rp 6.500,- untuk sekali transfer, kalo buat sampeyan atau mereka yang sering melakukan transfer antar bank ya lumayan juga akumulasinya. Misalnya sampeyan setiap bulan harus membayar ini itu dengan metoda transfer atau paling gampang sampeyan harus membayar belanjaan di online shop yang cuma menyediakan pilihan bank terbatas dan kebetulan sampeyan bukan nasabah disitu. Kalo dalam sebulan sampeyan melakukan transfer antar bank 10 x Rp 6.500,- kan sudah Rp 65.000,- sendiri biaya admin yang sampeyan keluarkan. Lalu, jika kemudian ada yang menawarkan memberi solusi berhemat biaya transfer antar bank Rp 0,- disertai ancaman kalo sampeyan tidak melanjutkan proses akan dikenai biaya bulanan Rp 150.000,- kan sampeyan tergiur juga untuk mencoba cara tersebut...betul ?

Perhatikan gambar tangkapan layar berikut ini:

atau cerita yang berikut ini

atau cerita teman saya berikut yang di upload di Facebook
Dari ketiga tangkapan layar tersebut, satu hal yang menjadi kesamaan adalah Nasabah yang (kebetulan tidak sadar) dan meng-klik link-link yang dikirimkan tersebut akan diarahkan ke page tersamar seolah-olah itu adalah homepage BRIMO.


Ini adalah metode phising atau scamming, dimana kemudian homepage BRIMO palsu tersebut akan mencuri data login nasabah yang mengisinya. Selanjutnya para penipu ini kemudian akan dengan mudah melakukan login menggunakan username dan password (mungkin juga OTP) untuk login ke akun BRIMO korban. Lalu yang terjadi kemudian, ya penipu tersebut akan memindahkan (menyedot) semua uang korban yang ada di rekeningnya.

Kebetulan ada seorang teman yang kemudian iseng meng-check domain brifastapp(dot)com tersebut menggunakan who.is, dan ternyata domain brifastapp itu didaftarkan di Toronto, Canada. Oh ya buat yang belum tau apa itu who.is, sedikit ya saya kasih tau....whois ini adalah sebuah layanan dimana kita bisa memeriksa sebuah domain. Dari mana dia di daftarkan, siapa pemiliknya, alamat IP-nya dan beberapa informasi mengenai asal-usul sebuah domain.

Berikut ini data whois-nya

Jadi kalo sampeyan tidak yakin dengan sebuah domain, coba saja di check whois-nya. Ini mestinya KemKominfo bisa menertibkan dan memblokir website-website penipuan begini, daripada memblokir PayPal, Steam dkk yang sudah bertahun-tahun digunakan sekian ratus juta umat manusia di dunia maya.

BRI sendiri sebetulnya sudah sering memberikan peringatan tentang model-model penipuan yang biasanya dilakukan oleh banyak oknum penipu. Misalnya sampeyan dihubungi ileh pihak-pihak yang mengaku dari bank (dalam hal ini BRI), berikut ini saluran BRI yang dijamin resmi dan bisa dipertanggungjawabkan: 
  • Website : www.bri.co.id
  • Instagram : @bankbri_id
  • Twitter : @bankbri_id, @kontakbri, @promo_BRI
  • Facebook : Bank BRI
  • Youtube : Bank BRI
  • Tiktik : @bankbri_id
  • Contact BRI : 14017/1500017
Selain dari saluran-saluran tersebut diatas bisa dipastikan itu PALSU dan hanya ngaku-ngaku mau nipu.
Berikut ini tips untuk mengenali akun BRI palsu:
Untuk mengidentifikasi akun-akun palsu tersebut, dilansir dari Kompas.com, kurang lebih seperti ini ciri-ciri modus yang sering digunakan:
  • Menggunakan nomor ponsel WhatsApp palsu. Nomor resmi BRI hanya 0812-12-14017
  • Nomor pengirim tidak memiliki logo centang biru (verified)
  • Profile picture (bisa saja) menyerupai akun resmi namun (biasanya) memiliki kualitas foto rendah.
  • Pengirim (penipu) akan berpura-pura menawarkan bantuan terkait masalah yang dialami nasabah.
  • Menyarankan nasabah (korban) untuk mengakses tautan website BRImo palsu.
  • Menanyakan dan meminta nasabah untuk memberitahu data pribadi seperti OTP, CVV/CVC, PIN hingga password BRImo atau password Internet Banking
Pokoknya intinya berhati-hati ya...soalnya kalo dananya udah terlanjur hilang, berpindah ke rekening orang lain (penipu) akan sangat kecil kemungkinannya bisa kembali ke rekening sampeyan.
Ingat pesan bang Napi, Kejahatan terjadi bukan hanya karena adanya niat dari pelaku tetapi juga terjadi karena adanya kesempatan...

Waspadalah...waspadalah...waspadalah
Post Navi

Post a Comment

0 Comments

Close Menu