Tertipu Robot, Investasi Bodong dan Skema Ponzi | Kalau Sedang Jatuh Cinta, Tai Kucing Rasa Cuan

Judul diatas sebenarnya adalah judul yang ambigu. Cuma memang judul ini saya pilih setelah banyak cerita yang sekarang lagi trend dan viral tentang penipuan berkedok investasi bodong. Saya tuh sebenarnya terkadang agak bingung juga menafsirkan kata-kata Investasi Bodong, karena ya bingung saja maksud dari istilah tersebut.


Contohnya ya, tertipu Investasi Bodong Binary Option. Padahal ya yang namanya Binary itu (jika benar-benar ngerti asal katanya) adalah asalnya dari sebuah bahasa code. Dalam Kode Binary itu cuma ada 2 pilihan yaitu 0 atau 1. Panjang ini penjelasan, kalau mau dijabarkan lagi, jadi nanti sampeyan browsing saja sendiri ya tentang penjelasan kode binary ini.
Gampangnya sih gini, kalau sampeyan ditawarkan sesuatu yang cuma pilihannya menang atau kalah, kan  artinya peluang dari keduanya adalah 50:50. Jadi bisa saja menang, dan bisa saja kalah dengan kemungkinan yang sama besar. Nah, menurut sampeyan ini adalah Judi atau tidak, karena bagaimanapun juga kemungkinan sampeyan bisa untung dan rugi ya fifty - fifty.
Untuk yang masalah Binary Option ini sudah beberapa orang yang jadi affiliator kemudian ditetapkan sebagai tersangka karena diduga menipu para member yang bergabung melalui link affiliasi yang ditawarkannya. Kelanjutan ceritanya, kita tunggu saja sampai dimana kasus ini akan bergulir.

Jadi maksud Investasi Bodong itu sebenarnya apa ? Seperti kasus yang dulu pernah ramai tentang Investasi Tambang Emas, Koperasi Langit Biru, MeMiles dan lain-lain...dan lain-lain yang cuma nyuruh kita titip dana tapi gak jelas asetnya-kah ? Dan akhirnya Zonk kan....
WA Penawaran Gabung MeMiles

Robot Trading, Moneygame ?

Nah, diartikel ini saya cuma ingin sedikit berbagi cerita, saat awal-awal Pandemi tahun 2019'an ada beberapa teman menawarkan aplikasi yang disebut sebagai Robot Trading (sekarang berubah istilah jadi Digital Trading). Konon katanya dengan menggunakan Robot ini kita bisa melakukan aktivitas trading tanpa harus susah -susah belajar sinyal, melototin candle stick yang naik turun, siap-siap klik pilihan sell atau buy jika ingin cut loss. Pokoknya intinya cuma beli aplikasi Robot Trading, deposit dana langsung otomastis kita bisa tunggu tuh yang namanya passive income. Sudah waktunya uang yang bekerja untukmu, begitu kata seorang teman.
WA Ajakan Ikutan Robot Trading

Tapi....untungnya saya gak punya dana untuk dititipkan pada broker yang punya Robot Trading ini. Lha deposit awalnya saja minimal $500 USD atau sekitar Rp 9.000.000,- sampai Rp 10.000.000,- walopun belakangan katanya bisa lebih sedikit kalo kita bisa ajak teman bergabung dalam satu group Robot. Dalam hati saya, koq jadi berbau-bau MLM nih...tapi yang dijual dan ditawarkan adalah aplikasi Robot Trading.

Dulu jaman saya masih bermain-main di dunia MLM (Multi Level Marketing), ada 1 hal yang (katanya) membedakan MLM dengan Moneygame (Skema Ponzi) yaitu jika MLM itu ada produk yang dijual dan ditawarkan melalui penjualan langsung ke member atau customer, nah...kalo Skema Moneygame kita hanya diminta untuk rekrut member sebanyak-banyaknya dengan skema piramida untuk mendapatkan bonus rekrutmen dll.. Walaupun ya sama-sama pakai skema piramida dan sama-sama Leader akan dapat keuntungan lebih dibanding member dibawahnya. Makanya saya berhenti bermain MLM.

Skema MLM Jualan Produk

Ternyata memang Skema begini itu cuma ganti kulit. Dari yang dulu pakai sistem seperti Arisan, sekarang Skema ini menggunakan istilah yang kekinian, pakai ada istilah Digital-nya. Untuk trading sendiri, dulu saya pernah coba-coba ikut Trading Digital Marketiva, entah ini masih ada atau tidak. Pas saya coba Marketiva ini modal deposit awalnya hanya $5 cuma ya jadi terbatas untuk melakukan Buy atau Sell. Masalahnya adalah untuk bisa mengamati pergerakan kurs, saya harus begadang karena masalah perbedaan waktu Indonesia dengan waktu pasar Global antara 7 -  8 jam perbedaannya. Jadi kalau di pasar Global waktunya dibuka di jam 09.00 maka di Indonesia itu sekitar jam 00.00WIB (kalau tidak salah).

Dari sini kemudian Narasi Robot Trading ini kemudian dimainkan melalui kata-kata 'Biarkan Uang Anda Berkembang Saat Anda Tidur'. Sebenarnya kalo dilihat lebih jauh Robot Trading  ini adalah merupakan sebuah program (coding) yang dibuat dengan algoritma tertentu sehingga bisa melakukan aktivitas trading secara otomatis tanpa campur tangan orang (manusia). Katanya, kalo manusia kan seringkali terbawa emosi, bisa panik saat pasar turun atau menjadi tamak ketika melihat sinyal keuntungan yang terus naik. Nah, Robot Trading ini akan melakukan eksekusi (bisa Sell atau Buy) secara otomatis jika sesuai dengan kode algoritma yang telah disusun. Tanpa terbawa perasaan....begitu narasi yang dibangun.
Padahal ya tetap saja, kan yang bikin coding dan algoritma itu adalah manusia...bisa saja kan kalo kemudian orang-orang yang membuat Robot Trading ini menyisipkan program-progam yang kemudian mereka bisa remote dan mengubah alogaritma programnya sehingga jadi ada alasan Margin Call.

Skema Ponzi dan Robot Trading

Skema Ponzi adalah modus investasi palsu yang membayarkan keuntungan kepada investor bukan berasal dari keuntungan yang diperoleh dari kegiatan operasi perusahaan, namun berasal dari investor selanjutnya yang dilakukan dengan cara merekrut anggota baru. Bisnis dengan Skema Ponzi akan kolaps ketika tidak ada lagi anggota baru yang bisa direkrut karena aliran dana akan terhenti sehingga mengakibatkan ketidakmampuan perusahaan dalam membayar keuntungan kepada investor. Skema ini dicetuskan oleh Charles Ponzi pada tahun 1920 di Amerika Serikat. Ponzi ditangkap dan dipenjara setelah menyebabkan kerugian senilai sekitar $20 juta dollar bagi para “penanam modalnya”.

Terkait dengan Robot Trading, Skema Ponzi ini bentuknya sedikit berubah menyesuaikan narasi-nya. Dalam seminar (webinar) atau pertemuan untuk merekrut anggota baru, akan dijelaskan (di iming-imingi) bahwa mereka yang bergabung akan mendapat keuntungan tetap kurang lebih 1% setiap bulan. Sekilas terlihat normal ya....gak yang memberi mimpi jauh diawang-awang gitu. Eits tapi tunggu dulu, ini kan kegiatan Trading (Forex) yang tidak bisa dijamin bahwa setiap hari bisa untung lho. Kalo gak percaya coba deh sampeyan tanya teman sampeyan yang benar-benar Trader....bukan yang Trader Binary lho ya.
Saya pernah coba berhitung begini, misalnya saya setor dana awal Rp 9.000.000,- dan setiap bulan saya ditransfer (yang katanya keuntungan) Rp 800.000,- maka dana yang saya setorkan itu (Rp 9.000.000,-) bisa total kembali ke saya dalam waktu (paling cepat) 11 bulan. Ini kan artinya dalam 11 bulan itu yang ditransfer balik ke rekening saya adalah uang saya sendiri. Kalopun misalnya dana deposit itu (katanya) bisa saya tarik bersamaan dengan transfer bulanan, itupun (mungkin) disertai dengan beberapa kondisi yang harus saya penuhi. Misalnya saya harus rekrut member baru sekian orang atau entah apa syarat lainnya.

Dari sini kan bisa ditebak bahwa saya bisa WD (withdraw) kalau ada member baru yang masuk didalam jaringan saya. Yang artinya kemudian, jika tidak ada member baru ya dana-nya akan habis dibagi dalam bentuk fee (komisi) merekrut member yang baru antar para leader yang diatas kita bukan ? 
Kesimpulan diatas mungkin merupakan asumsi saya saja.

Ciri-Ciri Robot Trading (Digital Trading) Ponzi

Menurut Alfons Tanujaya, Pakar Keamanan Siber, berikut ini ciri-ciri Robot Ponzi yang patut di waspadai agar kita tidak terjerumus dalam Investasi Bodong Digital Trading.
  1. Robot Trading yang hanya boleh diaplikasikan pada broker tertentu saja. Dalam hal ini, member tidak bisa memilih sembarang broker, melainkan hanya broker yang sudah ditentukan oleh penyelenggara Robot Trading. Padahal kan kalo memang Robot Trading ini adalah program trading yang super, seharusnya kan bisa dijalankan di semua broker. Ini juga bisa merupakan indikasi terbukanya kemungkinan adanya manipulasi chart trading, bisa saja kan kemudian chart trading yang ditampilkan di aplikasi adalah chart trading fiktif yang sudah diatur dan dibuat sedemikian rupa disesuaikan dengan janji bagi hasil saat perekrutan member.
  2. Spread rate jual beli valas yang terpaut jauh dari real spread valas di pasar global. Ketika sampeyan membuka akun dan menyetorkan dolar, transaksi yang dilakukan harus melalui penyelenggara Robot Trading. Dimana harga beli dolar lebih tinggi 5 - 10% atau lebih mahal dari harga wajar. Sebaliknya saat melakukan penarikan, rate dolar sampeyan lebih rendah dari harga pasar yang seharusnya. Secara logika, tujuan spread jual beli yang jauh lebih tinggi secara tidak langsung akan memberikan keuntungan instan pada penyelenggara. Jadi setiap kali ada member yang baru masuk, penyelenggara sebenarnya sudah mendapatkan keuntungan 5 - 10%. Nah, bisa jadi keuntungan ini yang kemudian diputar dalam bentuk komisi leader atau fee marketing perekrutan member baru.
  3. Robot Trading yang ditawarkan tidak ada wujudnya, tidak dijelaskan algoritma dan cara kerja yang sebenarnya. Dengan begitu, Robot ini seolah-olah super sekali dan tidak punya kelemahan, namun tidak bisa dijalankan di broker forex lain selain penyelenggara.
Skema Ponzi ini akan menjadi sangat menguntungkan bagi member yang bergabung diawal, sudah memperoleh keuntungan dari perekrutan member dibawahnya dan keluar sebelum sistem ini kolaps. Namun bagi member yang bergabung di akhir sebelum gelembung skema ini meledak ya apeslah dia. Karena dalam sejarahnya, member yang terakhir bergabunglah yang akan menderita kerugian. Dananya tidak akan bisa kembali lagi...menguap dalam bentuk keuntungan bagi leader-leader diatasnya.

Jangan terbuai dengan kata-kata,' Oh ini sudah legal koq...ada izin dari Bapepti' padahal bentuk izinnya adalah SIUPL (Surat Izin Usaha Penjualan Langsung) atau hanya izin sebagai Usaha Exchanger Valas. Perlu sampeyan ketahui bahwa, SIUPL ini adalah Perijinan untuk Usaha MLM yang (kalo tidak salah) dikeluarkan Kementrian Perdagangan, bukan Bapepti.

Robot Trading Yang Terindikasi Scam

Menurut Roy Sakti, Pakar Kartu Kredit, 5 urutan teratas Robot-Robot Trading yang terindikasi menuju (sudah) Scam adalah sebagai berikut:
  • Net89
  • DNA Pro
  • ATG 5.0
  • Viral Blast
  • Fahrenheit

Untuk Net89, kabarnya masih jalan cuma menutup diri dan mungkin akan berganti jadi Mining Crypto atau sejenisnya. DNA Pro katanya masih memungkinkan untuk melakukan withdraw hanya terbatas, kalau tidak salah maksimal $100 USD atau $1000 USD gitu sih. Viral Blast sudah ditangkap penyelenggaranya. Terakhir Fahrenheit, tanggal 7 Maret 2022 kemarin jadi Scam dengan alasan Margin Call, akhirnya penyelenggaranya ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka. Sedang untuk ATG 5.0 sampai saat ini kabarnya membernya belum bisa melakukan WD.

Diluar yang sudah disebutkan diatas mungkin masih ada banyak lagi karena seperti Net89 ternyata banyak website turunannya dengan nama SmartX. Ada lagi seperti Raibot Look, EA 50, Sparta, Fin888 dan Fsp Akademi Pro.

Kesimpulan saya, segeralah tarik dana deposit sampeyan selagi masih bisa di Withdraw dari dunia Robot (Digital) Trading, sebelum jadi Robot Scam. Dan mengutip kata-kata seorang affiliator, yang sudah ditangkap dan jadi tersangka, Jaga Money Management sampeyan.
Jika sampeyan masih ingin mencoba ber-Investasi, investasikan uang dingin sampeyan. Jangan gunakan uang yang sampeyan gunakan untuk hidup sehari-hari....apalagi uang Pinjol. Maksimal Investasikan tidak lebih dari 3% dari pendapatan bulanan sampeyan, kalo pendapatan sampeyan tergolong pas-pas'an.

Be Smart....Don't be Greedy !


Post Navi

Post a Comment

0 Comments

Close Menu