Kopi Semendo | Kopinya Ratu Belanda yang Harum, Pekat, Tebal Teksturnya....dan Bikin Melek


Kopi Semendo adalah Kopi khas dari Provinsi Sumatera Selatan. Kalo yang kebetulan saya dapatkan dari oleh-oleh ibu Dewan adalah Kopi Semendo Merk 'Bintang' yang dihasilkan dari perkebunan di daerah pegunungan Bukit Barisan di sebelah barat Provinsi Sumatera Selatan. Perkebunan ini berada di ketinggian 1 sampai 1,6 meter diatas permukaan laut dengan luas lahan perkebunan sekitar 10 hektar yang hampir bisa dipastikan seluruhnya adalah jenis Kopi Robusta. Area Perkebunan ini berada di Kecamatan Semende Daratan Laut, Semende Darat Tengah dan Semende Darat Ulu. Ketiganya masuk ke dalam wilayah Kabupaten Muara Enim.

Konon katanya Kopi Semendo ini adalah Kopi Favorit Ratu Yuliana, Ratu Belanda yang ketika itu menjadi Ratu Belanda di tahun 1948. Nah, karena kecintaan sang Ratu terhadap Kopi Semendo inilah maka pemerintah Belanda membuat perkebunan kopi terbaik di daerah Simpang Padang Karet Pagaralam untuk menghasilkan biji kopi yang seluruh hasil panennya di kirim ke dapur Istana sang Ratu di Belanda. Tapi kan pas Ratu Juliana diangkat menjadi Ratu Belanda tahun 1948, Indonesia sudah Merdeka ? Jadi bagaimana faktanya ya entahlah....

Kopi Semendo ini memiliki aroma yang khas dan harum karena diolah secara tradisional. Buah kopi yang merah matang dikupas dan bijinya dijemur kering. disangrai hingga tingkat dark roast lalu ditumbuk halus. Menurut saya sih sangat halus gilingannya...terlalu fine grind hingga kalo mau dibuat kopi dengan metode espresso atau metode manual brewing akan terlalu lama ekstrasi-nya sehingga bisa membuat kopi akan terasa sangat pahit.



Karena bubuk kopi yang gilingannya sangat halus ini, akhirnya saya mencobanya dengan metode penyeduhan tradisional yaitu Metode Tubruk, dimana bubuk kopi langsung di tubrukkan dengan air panas. Ada yang bilang metode penyeduhan kopi secara tradisional ini adalah metode yang barbar...kurang elegan.

Yah mungkin sampeyan yang bilang barbar ini, seringnya cuma nontonin video-video Barista di Youtube lalu dengan bangga sambil tepuk dada melabeli diri sampeyan sebagai Pecinta Kopi sejati. Atau mungkin sampeyan lupa bahwa Ngopi itu seperti hidup ini....tidak selamanya segala sesuatu itu cocok dengan praktek-praktek kehidupan modern dan kekinian. Kadang kita juga masih perlu 'nguri-uri' dan kembali pada segala hal yang bersifat tradisi, bukankah tradisi itu bagian dari budaya kita ?

Lanjut ya menuangkan air panas ya...gak usah terlalu panas (apalagi mendidih)...cukup dengan air bersuhu 80℃ - 90℃ saja. Saat dituang air panas, sampeyan akan menemukan segelas kopi pekat dengan sedikit ampas yang mengapung diatasnya. 

Aroma yang terhirup dalam secangkir kopi ini adalah aroma kopi yang harum mewangi khas aroma kopi Nusantara. Saya sih bukan ahli cupping, jadi ini cuma sekedar opini amatir dari rasa-rasa yang saya rasakan ya. 
Rasa di sruputan pertama seperti jamu...dengan tingkat keasaman (acidity) rendah jadi mungkin kalo menurut teori para ahli SCAA (Specialty Coffee Association of America) yang tertuang dalam SCAA Flavor Wheel itu rasanya seperti Spices mendekati Cocoa/Nutty atau malah ke arah Roasted. Ada sedikit rasa seperti Kayu Manis (Cinnamon) atau malah terasa seperti Tembakau (Tobbaco). 
Tingkat kekentalannya sendiri, menurut saya, Full Body atau terasa kental pekat karena mungkin di sangrai (dipanggang/roasting) medium to dark. Dari sini fix bahwa kopi yang saya dapatkan dari oleh-oleh ibu Dewan ini adalah Kopi Semendo Robusta.

Katanya sih ada juga Kopi Semendo yang jenis Arabika. Hanya saja mungkin untuk yang jenis Arabika akan sulit ditemukan karena tidak banyak tanaman kopi jenis Arabika di perkebunan kopi Semendo. Yang Arabika katanya lebih asam rasanya, seperti kopi Arabika pada umumnya. Ada sedikit rasa buah seperti lemon, jeruk, apel hijau dengan aroma brown sugar dan tidak pahit.
Berbeda sekali dengan kopi Semendo yang Robusta ini...benar-benar terasa pahit dan bikin melek. 

Oh iya satu lagi saran dari saya untuk bisa menikmati kopi Semendo ini....sampeyan mesti makan dulu...atau minimal perutnya terisi. Jangan ngopi dengan kondisi perut kosong....saya jamin sampeyan akan terasa sedikit pusing karena kopi Semendo (yang Robusta) ini kadar kafeinnya cukup tinggi (sepertinya). Apalagi kalo sampeyan punya masalah dengan asam lambung...jangan berlebihan mengkonsumsi kopi ini.
Kalo dibandingkan dengan kopi sachetan....mungkin kalo kopi sachetan itu mesti minum 5 gelas, kopi ini cukup 1 atau 2 cangkir. Beda banget deh pokoknya...

Yah begitulah kopi...sehitam neraka, sekuat kematian dan semanis (sepahit) cinta...itulah nikmatnya kopi, kata orang Turki

Pengin nyobain kopi Semendo ini ?
Coba sampeyan cari di toko kopi online langganan sampeyan....

Post Navi

Post a Comment

0 Comments

Close Menu