Sungkeman, Lebaran dan Alasan Mudik

Lebaran, dalam bahasa Jawa (setahu saya) terbentuk dari frasa 'Lèbar' (dengan lafal e tebal)  + (akhiran) an yang artinya Selesai....Tamat....The End, yang mungkin dulunya dari sejarah etimologi-nya (bener gak istilahnya) maksudnya adalah karena sudah selesai masa puasanya. 

Dalam tradisi Jawa, yang kemudian memunculkan budaya 'Mudik', momentum Lebaran ini adalah saat sarat makna, sarat sajian dan sarat kenangan. Bahkan bagi sebagian besar orang Jawa, Lebaran bukan saja merupakan rangkaian perayaan hari raya penganut Islam saja. Lebaran adalah milik 'semua' orang Jawa, apapun keyakinan dan agamanya. 

Satu alasan mendasar kenapa orang-orang banyak yang ngeyel untuk Mudik a.k.a Pulang Kampung adalah Sungkem pada orang tua. Rasanya akan selalu ada rasa-rasa yang tertinggal jika Lebaran itu tanpa Sungkeman....mungkin ini buat generasi saya....entah kalo kaum urban milenial ya gaes....

Sungkeman adalah sebuah momen peristiwa (kalo gak pengin disebut sebagai ritual) dimana anggota keluarga yang lebih muda berjongkok (setengah berlutut) dengan posisi tangan di pangkuan dan dalam bahasa (Jawa) kromo inggil, memohon maaf pada anggota keluarga yang tertua. 
Ritual ini biasanya diawali dengan acara duduk ngeriung (kumpul berjejer), bersila dihadapan eyang kung (atau anggota keluarga yg paling tua) mendengarkan wejangan dan kisah hidup si eyang. 

Jaman dahulu, jaman saya kecil dulu....petuah dari eyang bisa dijadikan panduan untuk berlaku, bertindak dan bermasyarakat yang lebih baik. 
Gak tau kalo petuah eyang jaman sekarang.... 😊.
Setelah mendengarkan petuah yang ditutup dengan doa, dimulailah ritual sungkeman satu-persatu, anak dan cucu bergantian berlutut didepan si eyang.

'Kaleresan dinten ageng lan sae puniko, dalem, badhe ngaturaken Sugeng Riyadi, sedaya kalepatan lan klenta klentunipun kawulo saget lebar luwar kaparingan pangapunten lantaranipun Gusti ingkang murba ing dumadi ugi nyuwun tambahing pangestu supados wonten ing wekdal samangke kulo lan kito sedaya tansah pinaringan slamet lan linuwar saking sedaya sambekala.'

Terjemahannya kurang lebih berisi 3 hal yaitu, ucapan Selamat Hari Raya, mohon maaf dan minta restu serta doa untuk kehidupan selanjutnya. 

Ritual sungkeman pas Lebaran ini kemudian ditutup dengan bagi-bagi amplop THR limaribuan setelah itu berlanjut ke acara makan ketupat bersama lengkap dengan opor ayam dan sajian khas lebaran. 

Goossh.... I really miss that moment.....
Ritual Sungkeman
Ritual Sungkeman Acara Pernikahan - dok. Pribadi

Dengan mengusung makna yang sama, ritual sungkeman ini juga merupakan prosesi wajib yang dilakukan pada acara pernikahan. Pada prosesi di acara pernikahan, ritual sungkeman lebih menitik beratkan pada Restu. Ritual sungkeman dalam acara pernikahan ini seringkali menjadi acara yang mengharubiru penuh derai air mata. 

Sang anak yang sungkem memohon doa dan restu serta mengungkapkan rasa penyesalan yang mendalam, sementara orang tua yang di sungkemi dengan sepenuh hati mendoakan dan memberi petuah untuk sang anak dalam mengarungi kehidupan selanjutnya. 
Dalam momen ini akan terasa Sungkeman yang dilakukan setahun sekali pas Lebaran jadi meluruh dan kehilangan daya magisnya karena hanya akan membentuk kenangan yang sebatas untuk dikenang. 

Anak muda sekarang mah sudah tidak akan pernah merasakan esensi dan makna pokok dari Sungkeman sebagai bagian ritual penyadaran diri. 
Kenapa ? Ya kalo menurut pengamatan saya, dikalangan anak muda milenial saat ini merasa bahwa sikap 'ngajeni' (menghormati) mereka yang lebih tua adalah suatu hal yang 'cemen' dan remeh temeh serta gengsi untuk dilakukan. Apalagi hal memohon maaf secara tulus dan berharap petuah dari orang yang lebih tua.

Anak muda sekarang akan lebih senang bilang 'Kosong sama kosong ya bro... ' atau 'Maaf lahir batin ya mbah' tapi hanya sebatas maaf yang nempel di lidah. Setelah makan opor dan ketupat ya akan luntur maafnya.... 

Yah begitulah anak muda...

By the way, mumpung masih suasana lebaran yah, kami segenap kru dan personil team KataTatas ingin mengucapkan:

"Selamat Lebaran....sing wis lebar yo ben lebur lan kalis linuwar saking sedoyo sambikolo"

Ucapan idul fitri 1441 H

Post Navi

Post a Comment

0 Comments

Close Menu