Tumbangnya Sang Raksasa | per 31 Juli 2021 nanti Giant Tamat....The End

Ceritanya semalam saya ada perlu ke sebuah Toko Outlet yang kebetulan letak Outlet tersebut ada di dalam Gedung Giant Wisma Asri, Kelurahan Teluk Pucung, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi. Daaan.....lha koq...gedung Giant tersebut gelap gulita, sepi tiada tara. Karena penasaran akhirnya saya coba bertanya pada seorang (entah security Giant atau mungkin keamanan lokal).

Tulisan diatas saya buat tanggal 15 Agustus 2019, yang ketika itu Giant resmi menutup operasional 7 gerai. Gerai-gerai tersebut tersebar di wilayah Jabodetabek, yakni Giant Ekspres Cinere Mall, Giant Ekspres Mampang, Giant Ekspres Pondok Timur, Giant Ekstra Jatimakmur, Giant Ekstra Mitra 10 Cibubur, Giant Ekstra Wisma Asri, dan Giant Ekstra Poins Square. 

Waktu itu belum selesai tulisannya saya sudah gak ada bayangan untuk menyelesaikan. Eh lha koq ini ada berita yang lebih menghebohkan, seluruh gerai Giant (305 gerai) akan ditutup dan berhenti beroperasi. Coba bayangkan jika untuk 1 gerai dibutuhkan karyawan kurang lebih 50 hingga 100, berapa orang kepala keluarga yang berpotensi kehilangan penghasilannya...

Dari Kompas dot com yang ngulik tentang kondisi keuangan PT. Hero Supermarket Tbk, kira-kira seperti ini datanya: selama tahun 2020, perusahaan telah mencatatkan kerugian yang dialami sebesar Rp 1,2 triliun. Angka kerugian tersebut lebih parah dengan kerugian 2019 yang rugi sebesar Rp 33,18 miliar.

Selain itu, pendapatan perusahaan juga terus mengalami penurunan pada 2020. Sepanjang 2020, total pendapatan perusahaan tersebut sebesar Rp 8,89 triliun, sementara beban usaha Hero mengalami kenaikan sebesar Rp 3,55 triliun. Intinya antara omset dengan beban pengeluaran tidak seimbang seperti pepatah lama bilang 'besar pasak daripada tiang', jadi ya tekor. 

Presiden Direktur PT Hero Supermarket Tbk Patrik Lindvall mengatakan, alasan utama gerai Giant akan ditutup pada akhir Juli 2021 karena perusahaannya akan memfokuskan bisnisnya ke merek dagang lain. Hal tersebut dilakukan untuk menindaklanjuti kajian strategis atas seluruh lini bisnisnya.

Menurut dia, ke depannya PT Hero Supermarket ke depannya akan fokus mengembangkan pada pengembangan bisnis IKEA, Guardian, dan Hero Supermarket. Strategi bisnis ini diambil dalam rangka bentuk adaptasi Hero Group terhadap dinamika pasar dan tren pelanggan yang terus berubah.

Selain itu, langkah ini diambil untuk merespons turunnya popularitas format hypermarket dalam beberapa tahun terakhir di Indonesia. Fenomena ini juga terjadi di pasar global.

Bagaimana karyawannya? Menurut pihak manajemen sih para karyawan yang terdampak nantinya akan mendapatkan kompensasi yang layak, sesuai dan diatas ketentuan UU Cipta Kerja. Yah semoga saja memang perusahaan betul-betul memberikan apresiasi yang pantas sesuai dengan dedikasi para karyawannya tersebut.

Jika sang Raksasa hypermarket saja tumbang melawan disrupsi teknologi dan pandemi, bagaimana dengan toko kelontong koh Ahong bisa bertahan dalam badai pandemi ini? 

Tidak ada yang abadi....kecuali perubahan itu sendiri.

Karena seperti tulisan saya sebelumnya, akhirnya Semua Karyawan akan Resign pada waktunya.... 

Post Navi

Post a Comment

0 Comments

Close Menu