Starbuck Kalengan...Kopi Ready To Drink Kalengan Atau Starbuck Kaleng-Kaleng ?


Terus terang, saya membeli Starbuck Kalengan memang dengan niat membandingkan rasa dari Kopi Starbuck yang harganya lumayan tergolong mahal dibandingkan minuman (kopi) ready to drink lainnya. Penasaran saya berawal dari membaca Tulisan di bagian paling bawah kaleng 'Diimpor: PT. Nestle Trading Indonesia', dimana sebenarnya sudah cukup lama beredar Kopi Kalengan Nescafe yang sama-sama diimpor oleh PT. Nestle Trading Indonesia. Bahkan Nescafe kaleng, untuk beberapa varian rasa, ada dua varian yang berisi 220ml dan 240ml. Terutama Nescafe Latte dan Nescafe Mocca, varian rasa yang sama dengan Starbuck Kaleng.

Apalagi kemudian di lintasan Linimasa social media saya kemudian ramai teman-teman dan orang-orang yang men-status-kan tentang Starbuck BPJS ini. Secara harga jika dibandingkan dengan Kopi Starbuck yang ada di gerai atau bahkan dengan kopi Starbuck Ready to Drink versi botol (yang tidak cukup laku), memang Starbuck versi kaleng ini lebih murah. Kalau misalnya Kopi Starbuck Latte di gerai dibanderol dengan harga Rp 30ribuan (atau sampai 50ribuan), Starbuck BPJS ini harganya 'hanya' Rp 15ribu-an.


Soal rasa, menurut saya yang tukang ngopi....jauh men....tidak bisa dibandingkan. Sehingga kalo kemudian ada yang bilang kalo rasa Starbuck Kaleng ini sama saja dengan rasa Starbuck yang di gerai, saya berani bilang 'Sampeyan sudah melakukan pembohongan publik...' jika menyatakan demikian. Jelas rasanya beda karena bagaimanapun juga Starbuck Kaleng itu berisi kopi instan (yang cuma 1%), sekalipun tertulis di kemasan kalengnya 'Doubleshoot Espresso'. Sekali lagi, buat sampeyan yang bilang rasa Starbuck di gerai sama dengan rasa Starbuck Kalengan, sampeyan mainnya kurang jauh, ngopinya kurang kenthel dan cuma generasi follower yang pengin numpang viral aja...

Menurut saya....ini kalo kita mau membandingkan versi saya lho ya....Starbuck Kaleng itu rasanya miriiiiip sekali dengan Kopi Nescafe Latte (yang 240ml). Bedanya tipis sekali. Percaya gak pas saya coba minum Starbuck Kaleng pertama kali, saya langsung berpikir bahwa itu sebetulnya Nescafe Latte yang di kemas dalam kaleng Starbuck. Atau bisa dibilang berada di batch produksi yang sama dan berbarengan. Yang membedakan adalah harganya. Nescafe Latte (240ml) dibanderol Rp 10-ribuan sedang Starbuck Kaleng dihargai Rp 15-ribuan.

Kemiripan Nescafe Latte dengan Starbuck Kaleng tersebut memang adalah keniscayaan dimana pada dasarnya Nescafe merupakan produk Nestle. Dan ketika Starbuck dan Nestle kemudian berkolaborasi melalui The Global Coffee Alliance maka kedua produk ini (termasuk Nescafe Latte 220ml) berasal dari pabrik yang sama, Nihon Canpack (Malaysia), sehingga soal rasa ya bisa dibilang sama rasa sama rata, yang penting untung bersama.

Secara Komposisi Racikan, seperti di awal artikel tadi saya sudah sebutkan, baik Starbuck Kalengan dan Nescafe Latte sama-sama berisi kopi instan yang ditambah susu skim dan gula. Yah bagaimanapun juga Kopi Instan itu tidak sama dengan kopi asli yang berasal dari kopi bubuk yang sudah melalui proses roasting, giling dan cuping.


Kesamaan komposisi inilah yang mungkin tidak membuat perbedaan yang signifikan antara Nescafe Latte (Rp 10ribuan) dengan Starbuck Kalengan (Rp 15ribuan). Kalopun ada sedikiiiiiiiiiit perbedaannya hanya pada teksturnya saja, itupun cuma tipiiis sekali.

Nah, kalo antara komposisi, isi kemasan bahkan rasa yang tertinggal (kalo kata Noah), sama saja...lalu apa yang membuat produk Starbuck Kalengan (Nestle) bisa menjadi viral dan dicari para anak muda yang merasa dirinya kekinian ? Jawabannya ya cuma gengsi Brand dan niatan buat pamer biar dianggap nge-hitz aja.
Yah...namanya juga anak-anak, yang penting mah bisa ngikutin sesuatu yang viral....langsung auto bangga.

Post Navi

Post a Comment

0 Comments

Close Menu