Selalu Ada Saat....'Cause Life is a Journey, so Let The New Journey Begin

Dalam hidup kita...hidup sampeyan, mereka dan saya....akan selalu ada banyak peristiwa-peristiwa yang terjadi.

Ada peristiwa kasih...
Ada saat-saat dimana kita (terkadang atau seringkali) harus dipaksa (atau secara sukarela) mengorbankan diri kita, waktu kita, ego kita, ke-aku-an kita, apa yang kita miliki bahkan hidup kita. Semua kita korbankan untuk orang lain, untuk keluarga kita, untuk teman-teman kita, untuk semua yang kita kasihi. Disisi lain ada banyak juga orang-orang sekitar kita, sekeliling kita yang kemudian mengorbankan semua hal yang dia miliki, yang mereka miliki untuk diri kita...untuk saya, sampeyan dan yang mereka kasihi.

Ada peristiwa sedih dan menyakitkan...
Dalam hidup ini....terkadang (atau bisa jadi seringkali) ada juga peristiwa sedih yang diwarnai dengan pengkhianatan, penolakan, kebencian dan banyak hal yang mungkin menyakitkan, untuk kita bisa terima. Yang mungkin buat sebagian orang...saking sakitnya peristiwa itu, mereka merasa ingin mati saja. Buat sebagian orang, akan merasa tidak bisa menerima rasa malu dan dipermalukan sedemikian hingga mereka berpikir untuk menyerah dan mengakhiri hidupnya.

Ada peristiwa bahagia yang membanggakan...
Ada saat kita merasa berhasil meraih suatu pencapaian....merasa sampai pada titik tertentu untuk sebuah peng-aku-an. Yang sebenarnya mungkin hal itu adalah sesuatu yang hanya ego sentris karena hanya saya, sampeyan atau dia saja yang bisa merasakan itu. Di satu sisi ada banyak orang disekitar kita...dalam circle kita...yang merasa turut bangga, ikut berbahagia dengan apa yang sudah kita raih dan capai. Mungkin buat mereka, apa yang telah kita capai dan raih itu adalah suatu hal yang membahagiakan bagi mereka.

Dan semua peristiwa-peristiwa itu, baik peristiwa sedih, peristiwa bahagia, peristiwa yang menyakitkan itu kemudian akan berlalu seiring waktu....entah selesai....entah diselesaikan atau ya sudah lewat begitu saja menggantung tanpa ada konklusi dan penyelesaian. Semua hal yang membuat perasaan kita senang, bangga, bahagia, sedih, tersakiti, merasa dikhianati, diabaikan diacuhkan dan sebagainya selanjutnya ya akan berlalu begitu saja.

Namun satu hal yang kemudian harus kembali kita sadari adalah dalam semua rangkaian seluruh peristiwa-peristiwa itu, peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam hidup saya (dan mungkin sampeyan juga), baik itu peristiwa yang menyenangkan maupun peristiwa yang memberatkan, disitu hadir orang-orang yang sungguh-sungguh mencintai saya (dan sampeyan). Dalam setiap peristiwa itu akan ada orang-orang yang kemudian secara sungguh-sungguh mengasihi saya (atau sampeyan) dan mendukung setiap langkah dan keputusan kita,...apapun itu. Orang-orang terdekat itu, akan sedemikian perduli dan selalu berusaha hadir senantiasa bersama-sama dengan kita, tanpa kita sadari.

Mungkin saat semua peristiwa itu terjadi, kita tidak pernah menyadari...atau bahkan sekedar mau perduli. Kita (terkadang atau seringkali) tidak pernah mau tau bahwa ada orang-orang yang sungguh-sungguh mau hadir menemani dan berjalan bersama kita...dalam susah dan senang...dalam untung dan malang...dalam sehat dan sakit.
Misalnya dalam suatu keluarga ada saat dimana kita akan saling berdebat, bertengkar hebat. Ada saat dimana anak-anak bertengkar dengan orang tuanya. Ada saat dimana anak-anak (dengan gaya sok taunya) merasa punya pemikiran lebih baik sehingga akan ngeyel dan bersikeras mempertahankan argumennya. Ada saat dimana terkadang orang tua kelepasan bicara sehingga apa yang dikatakannya akan membuat luka batin di hati anak-anaknya. Tetapi kemudian yang terjadi di keesokan harinya orang tuanya tetap menyediakan makanan, tetap mencucikan baju, tetap berusaha memenuhi semua kebutuhan dan keperluan anaknya. Dan seringkali bagaimanapun juga kerasnya orang tua bersikap dan bertutur kata, seringkali sang anak kemudian tetap membutuhkan orang tuanya sebagai teman berbicara, teman bercerita. Lalu semua pertengkaran yang pernah terjadi akan terlupakan (berusaha dilupakan)...dan akan ada perdamaian disana
Ada saat dimana suami dan istri bertengkar beradu argumen tentang berbagai masalah. Mungkin tentang masalah keuangan, mungkin tentang masalah pekerjaan, mungkin juga tentang kebiasaan dan keseharian, yang kemudian bisa berlarut-larut sampai malamnya hingga akhirnya mereka tidurpun beradu punggung. Tapi bisa jadi keesokan paginya sang suami tetap keluar rumah mencari nafkah dan sang istri tetap berusaha melayani dan menyiapkan semua keperluan suaminya di rumah. Selanjutnya akan ada usaha-usaha perdamaian...saling meminta maaf...mencoba membuang ego dan saling mengerti jalan pemikiran masing-masing. Mencoba saling mengalah dan memaklumi dengan kebiasaan masing-masing.
Mungkin ada saat dimana kita merasa berat melangkah. Merasa berat menjalani semua aktivitas dan rutinitas kita setiap hari...dengan segala permasalahan di tempat kerja...permasalahan di usaha dan segala kepenatan yang harus kita terima sebagai beban setiap hari. Dan saat itu pula, terkadang kita lupa bahwa selalu ada teman...ada sahabat...ada pasangan yang kemudian selalu mendukung kita...menguatkan kita...mengasihi kita dengan segala keterbatasan yang kita miliki.

Karena hidup adalah sebuah perjalanan, terkadang (atau seringkali) kita merasa mampu berjalan sendirian, merasa mampu bertindak sendirian. Sehingga kita sering lupa bahwa ada banyak orang sekitar kita yang akan selalu bersinggungan dan kadang mewakili ketersinggungan orang lain. Ada yang mendukung...ada banyak juga yang berusaha menjatuhkan. Ada yang selalu menguatkan...banyak pula yang berusaha melemahkan. Ada yang bisa menerima kita dengan segala keterbatasan yang kita punyai...banyak juga yang menuntut kita dengan segala keinginan.

Yah begitulah hidup akan terus berjalan....
Mumpung masih ada kesempatan dan kita masih bisa saling memaafkan, bagaimana kalau sekarang kita kembali berjabat tangan dan melupakan (sejenak) segala permasalahan dan perdebatan ?
Agar tidak ada penyesalan yang (selalu) datang belakangan....

Selamat kembali berjalan....dan Let the New Journey Begin

Post Navi

Post a Comment

0 Comments

Close Menu