Ilustrasi Kalender |
Pada hari-hari menjelang pergantian tahun (Masehi) selalu akan banyak bersliweran Opini-opini yang mengatakan bahwa Tahun Baru Masehi adalah ajaran kaum Nasrani. Apa benar bahwa Tahun Baru Masehi itu adalah ajaran Nasrani ?
Sejarah Kalender Masehi
Kalender atau sistem penanggalan yang dipakai secara umum saat ini diseluruh dunia, adalah Kalender Gregorian atau Kalender Masehi. Dinamakan Kalender Gregorian karena Kalender ini dipakai sebagai penanggalan resmi di sebagian besar Eropa setelah sistem penanggalan ini di setujui penggunaannya oleh Paus Gregorius XIII tanggal 24 Februari tahun 1582. Pada tahun ini Kalender Gregorian secara efektif mulai dipakai dan berlaku pada tanggal 4 Oktober, sehingga tahun 1582 kehilangan 10 hari dari tanggal 5 - 14 Oktober.
Kalender Gregorian adalah merupakan modifikasi dari Kalender Julian yang digunakan bangsa Romawi (dan sebagian besar Eropa). Kalender Julian sendiri diberlakukan oleh Julius Caesar sejak 1 Januari 45 Sebelum Masehi, sampai kemudian digantikan Kalender Gregorian.Seperti halnya Kalender Julian,
Kalender Gregorian adalah Kalender Syamsiah yang mendasarkan perhitungannya pada rotasi pergerakan matahari dengan penetapan (perkiraan) tahun kelahiran Yesus sebagai tahun permulaan (tahun 1). Oleh karena itu mulai tahun 1 kemudian disebut Anno Domini (Tahun Tuhan) dan sebelum tahun 1 disebut Before Christ (BC), atau disebut Masehi dan Sebelum Masehi.Â
Kata Masehi sendiri berasal dari bahasa Arab (المسيØ) yang berarti "Yang Membasuh/Mengusap/Membelai". Kata ini dalam terjemahan Alkitab bahasa Arab dipakai untuk istilah bahasa Ibrani "Mesiah" (Yang Diurapi).
Sistem penanggalan ini mulai diadopsi dan digunakan di Eropa Barat pada abad ke-8. Perhitungannya dimulai saat seorang biarawan bernama Dionysius Exiguus (Denis Pendek) mula-mulanya menggunakan sistem penanggalan ini untuk menghitung tanggal Paskah berdasarkan tahun pendirian Roma.
Meskipun tahun 1 dianggap sebgai tahun kelahiran Yesus, tetapi bukti-bukti historisnya terlalu sedikit untuk mendukung hal tersebut. Dalam membuat perhitungannya, Dionysius Exigiuus tidak memperhitungkan tahun 0 serta tahun ketika Kaisar Augustus memerintah Kekaisaran Romawi, dimana dalam maklumat kelahiran Yesus disebutkan bahwa waktu Kaisar Augustus menjadi Kaisar Romawi dan Kireneus menjadi wali negeri di Siria itulah saat ketika Yesus dilahirkan.
Dari fakta sejarahnya kemudian para sejarahwan menyimpulkan bahwa kelahiran Yesus terjadi sekitar abad
18 SM - 7 SM....tidak ada perkiraan pasti kapan tepatnya.
Maklumat Penggantian Kalender Julian ke Kalender Gregorian
Nah, kenapa Kalender Julian harus diganti Kalender Gregorian ?
Saat mayoritas Eropa masih menggunakan Kalender Julian, perhitungan 1 tahun itu terdiri dari 365,25 hari atau 365 hari 6 jam. Karena perputaran bumi terhadap matahari dalam 1 tahun 365 hari 5 jam 48 mwnit dan 46 detik, maka ada penambahan hari disetiap beberapa tahun untuk mengakumulasi perbedaan 11 menit 14 detik. Lama-lama datangnya musim semi di Roma tidak bersamaan lagi dengan perayaan hari Raya Paskah
Oleh karena itu maka kemudian pada masa kepemimpinan Paus Gregorius XIII dibuatlah perbaikan dari Kalender Julian dan ditetapkan dengan The Papal Bull of 1582 (Bulla Kepausan, Surat Paten yg dikeluarkan oleh Paus) "Inter Gravissimas".
Dengan dikelurkannya Bulla Kepausan tersebut, Paus memerintahkan pada rohaniwan Katolik juga seluruh jajaran tertinggi Gereja Katolik untuk mengadopsi dan menerapkan sistem Kalender baru tersebut.
Tahun 1582, Italia, Republik Venesia, Luksemburg, Spanyol, Portugal, Perancis, dan Polandia adalah negara-negara yang resmi menerapkan penggunaan sistem Kalender Gregorian. Jerman, Belgia dan Belanda tahun 1584, lalu Hungaria tahun 1587.
Tanggal 1 Januari 1622 kemudian ditetapkan sebagai Permulaan Tahun di sebagian negara Eropa. Sebelumnya, permulaan tahun baru di setiap negara Eropa beragam tanggalnya.
Tahun 1704, Denmark dan Gereja Protestan Jeman menyusul penerapannya. Inggris dan berbagai daerah koloninya pada tahun 1752, Swedia tahun 1753.
Di Asia yg pertama kali mengadopsi Kalender Gregorian adalah Jepang pada tahun 1873 sebagai bagian dari Restorasi Meiji.
Pada 1875, Mesir juga mulai menerapkan Kalender Gregorian ini.
Albania, Bulgaria, Estonia, Latvia, Lithuania, Rumania dan Turki mengadopsi sistem Kalender ini antara 1912 hingga 1917.
Rusia baru mengimplementasikan Kalender ini pada tahun 1918. Yunani pada 1928. Bahkan Cina yang telah memiliki sistem penanggalan sendiri, akhirnya mulai mengganti sistem Kalender-nya ke Kalender Gregorian pada 1949.
Saat mayoritas Eropa masih menggunakan Kalender Julian, perhitungan 1 tahun itu terdiri dari 365,25 hari atau 365 hari 6 jam. Karena perputaran bumi terhadap matahari dalam 1 tahun 365 hari 5 jam 48 mwnit dan 46 detik, maka ada penambahan hari disetiap beberapa tahun untuk mengakumulasi perbedaan 11 menit 14 detik. Lama-lama datangnya musim semi di Roma tidak bersamaan lagi dengan perayaan hari Raya Paskah
Oleh karena itu maka kemudian pada masa kepemimpinan Paus Gregorius XIII dibuatlah perbaikan dari Kalender Julian dan ditetapkan dengan The Papal Bull of 1582 (Bulla Kepausan, Surat Paten yg dikeluarkan oleh Paus) "Inter Gravissimas".
Dengan dikelurkannya Bulla Kepausan tersebut, Paus memerintahkan pada rohaniwan Katolik juga seluruh jajaran tertinggi Gereja Katolik untuk mengadopsi dan menerapkan sistem Kalender baru tersebut.
Tahun 1582, Italia, Republik Venesia, Luksemburg, Spanyol, Portugal, Perancis, dan Polandia adalah negara-negara yang resmi menerapkan penggunaan sistem Kalender Gregorian. Jerman, Belgia dan Belanda tahun 1584, lalu Hungaria tahun 1587.
Tanggal 1 Januari 1622 kemudian ditetapkan sebagai Permulaan Tahun di sebagian negara Eropa. Sebelumnya, permulaan tahun baru di setiap negara Eropa beragam tanggalnya.
Tahun 1704, Denmark dan Gereja Protestan Jeman menyusul penerapannya. Inggris dan berbagai daerah koloninya pada tahun 1752, Swedia tahun 1753.
Di Asia yg pertama kali mengadopsi Kalender Gregorian adalah Jepang pada tahun 1873 sebagai bagian dari Restorasi Meiji.
Pada 1875, Mesir juga mulai menerapkan Kalender Gregorian ini.
Albania, Bulgaria, Estonia, Latvia, Lithuania, Rumania dan Turki mengadopsi sistem Kalender ini antara 1912 hingga 1917.
Rusia baru mengimplementasikan Kalender ini pada tahun 1918. Yunani pada 1928. Bahkan Cina yang telah memiliki sistem penanggalan sendiri, akhirnya mulai mengganti sistem Kalender-nya ke Kalender Gregorian pada 1949.
Nama Bulan dalam Kalender Gregorian
- Januari diambil dari "Janus" Dewa Romawi yg mempunyai 2 wajah sehingga bisa melihat masa lalu dan masa depan.Â
- Februari dari "Februus" Dewa Pemurnian Romawi. Pada bulan ini menjadi bulan perayaan ritual pemurnian Romawi yang dirayakan setiap tanggal 15.
- Maret (March) dari "Mars" Dewa Perang Romawi.Â
- April dari aperire yang artinya membuka atau "Aphros" (Aprodhite) atau Aprilis yang merupakan bulan penghormatan untuk Dewi Venus.
- Mei dari "Maia Maiestas" Dewi Romawi
- Juni dari "Juno" Dewi Romawi istri Dewa Jupiter.Â
- Juli dari "Julius Caesar" nama Jendral perang dan diktator Romawi, yg menetapkan Kalender Julian, bulan ini sebelumnya disebut Quintilis, bulan ke-5 Kalender Romawi.Â
- Agustus dari "August" nama Kaisar Romawi, bulan ini sebelumnya disebut Sextilis, bulan ke-6 Kalender Romawi.
- September dari "Septem", bahasa latin yang artinya tujuh, atau bulan ke-7 Kalender Romawi.
- Oktober dari "Octo", bahasa latin yang artinya delapan, atau bulan ke-8 Kalender Romawi.
- November dari "Novem", bahasa latin yang artinya sembilan, atau bulan ke-9 Kalender Romawi.Â
- Desember dari "Decem", bahasa latin yang artinya sepuluh, atau bulan ke-10 Kalender Romawi.
Nah, sudah sedikit paham tentang asal usul Kalender Masehi kan....Â
Selamat menjelang pergantian tahun...Â
Apapun yang sudah terjadi adalah sejarah...maka maknailah setiap langkahmu selanjutnya...
Semangat menjadi lebih hebat di tahun 2020...
0 Comments