Revolusi Ngopi, Menikmati Kopi Seduh Drip Bag Tanpa Ampas Tanpa Alat | Review Kopi Se-Tempat

7 varian kopi gayo drip bag, kopi setempat

Ngopi, saat ini sudah menjadi trend dan kegiatan kekinian yang selalu dijadikan alasan ngumpul #kawansetempat (hastag untuk penikmat Kopi Setempat). Seringkali untuk mencari tempat ketemuan, para penikmat kopi ini kesulitan karena coffee shop yang penuh, yang terlalu bising, yang ramai sehingga tidak nyaman untuk ngobrol serius merencanakan dan membahas sesuatu atau sekedar bercanda dengan teman-teman.

Untuk para penggemar kopi mix-mix, mungkin gak akan kesulitan karena warung rokok pinggir jalan aja terkadang menyediakan kopi mix-mix, air thermos dan jasa seduh, Belum abang-abang yang bersepeda yang selalu siap melayani kebutuhan ngopi di pinggir-pinggir jalan raya.
Tapi rasa kopi mix-mix tersebut tentu tidak bisa memberikan kepuasan yang hakiki untuk para pecinta kopi sejati, yang biasa nyicipi secangkir vietnam drip atau secangkir kopi dengan metode seduh V60 di kedai-kedai kopi.

Ada yang bilang, kenikmatan secangkir kopi ditentukan dari cara menyeduhnya. Nah, bagaimana kita bisa menikmati Kopi Drip yang nikmat jika tidak ada Dripper Vietnam Drip atau Dripper V60 Pourover karena kita masih di perjalanan jarak jauh, atau malah kita tidak punya alat-alat tersebut ?

Kopi Setempat mencoba memperkenalkan Ngopi dengan menggunakan konsep Drip Bag yang dikemas dalam sachet Aluminium Foil.
Apa itu konsep Kopi Drip Bag ? Kopi Drip Bag adalah kopi asli yang dikemas dalam wadah (tempat) kertas filter, mirip teh celup. Penikmat Kopi Drip Bag ini hanya perlu meletakkan drip bag diatas cangkir, lalu menuang air panas ke dalamnya dan menunggu beberapa saat hingga ekstrak kopinya menetes ke dalam gelas.

Praktis dan mudah bukan ? Konsep Drip Bag ini sangat digemari di Jepang. Orang Jepang terkenal sangat praktis, bahkan untuk bisa menikmati secangkir kopi, mereka menyukai konsep yang praktis,seperti  konsep Drip Bag ini yang alat utamanya hanyalah ketel air (goose neck) untuk merebus air panas. Kopi Drip Bag ini dikemas satu per satu dengan berat bersih Kopi rata-rata 10 gram, sehingga penikmat tidak perlu lagi menakar, mengukur dan menimbang banyaknya kopi yang dibutuhkan. Juga nggak perlu membersihkan banyak alat setelahnya, karena ampas kopinya akan tersimpan di Drip Bag sehingga tinggal melipat dan membuang Drip Bag Kopi-nya.

Metode Ngopi ini sangat cocok untuk penikmat kopi yang hanya memiliki dapur mungil dengan tidak memiliki banyak alat seduh kopi rumahan. Atau untuk para traveler (pelancong) yang suka kopi asli (bukan kopi mix-mix instan sachet) tapi nggak punya bugjet lebih untuk menikmati secangkir kopi di coffee shop.

Untuk membuat Drip Bag Kopi jadi lebih nikmat, berikut ini lima tips menyeduh Drip Bag Kopi agar terasa lebih mantap:

varian kopi gayo drip bag, ketle gooseneck

Ratakan kantong kopi agar isinya mengumpul

Usahakan untuk selalu meratakan bubuk kopinya ke dasar Drip Bag terlebih dahulu, karena bubuk kopi yang mengumpul akan lebih mudah 'terekstrak' saat dituang air panas.

drip bag coffee

Gunakan Air dengan suhu 80 - 90 derajat Celcius

Ada anggapan bahwa menyeduh kopi harus dengan air mendidih. Itu presepsi yang salah, karena suhu air yang melebihi 90 derajat celcius malah akan merusakkan rasa kopi-nya. Yang paling tepat untuk menyeduh kopi adalah dengan menggunakan air panas bersuhu 80 -90 derajat, atau lebih tepatnya 87 derajat Celcius saja. Bagaimana cara mengukurnya, jika kita tidak memiliki termometer ? Caranya adalah jika air tersebut air mendidih, maka diamkan dulu selama kurang lebih lima menit, baru tuang air ke dalam Drip Bag.

Pastikan takaran airnya.

Rata-rata untuk setiap Drip Bag Kopi berisi 10 gram kopi dan hanya dibutuhkan 150 - 160 ml.air. Jika tidak ingin terlalu pekat, sampeyan bisa menggunakan air sebanyak 185 - 190 ml, Jangan sampai lebih dari 200 ml karena nantinya kopi-nya akan terlalu encer.

Basahi kantong terlebih dahulu.

Jangan terburu-buru menuang semua air ke dalam kantong. Tuang air panas sampai kantong dan bubuk kopi basah, biarkan 'blooming' (mengembang). Tunggu 10 detik, baru ditambahkan sampai kira-kira setengah kantong. Tunggu lagi sampai 25 - 30 detik, baru tuang kembali sisa air yang ada.

teko gooseneck, drip bag coffee

Tuang air secara konstan.

Saat menuang air panas ke dalam kopi (pouring), usahakan menggunakan teko (goose neck/lehar angsa) atau gelas kecil dan tuang secara perlahan. Dengan demikian volume air yang dikeluarkan akan konstan di setiap taungannya.

Rendam sebentar

Biarkan drip bag terendam sebentar sebelum diangkat. Nah, proses mengangkat Drip Bag bisa sambil diputar secara perlahan agar ekstrasi kopi lebih merata.


Angkat Drip Bag dan Sajikan

Angkat dan Sajikan. Untuk penyajiannya bisa ditambahkan gula sesuai selera

Berikut ini kurang lebih video cara seduhnya :


Berminat mencoba metode manual brewing Drip Bag Kopi ini ?
Ada penawaran dari Kopi Setempat, Paket tester yang berisi 7 varian Kopi Arabica Gayo (Arabica Premium Gayo, Peaberry Gayo, Longberry Gayo, Arabica Gold Gayo, Specialty Gayo, Wine Gayo dan Luwak Liar Gayo) ditambah Ketel (Teko) Gooseneck 380ml. 
Berapa harganya ?
Silahkan kontak langsung Kopi Setempat via:
WA +6281219250848 atau follow Instagram @kopi_setempat atau Like FB Fanspage kopi_setempat.

Monggo di follow dan diorder di bit.ly/kopi_setempat

Post Navi

Post a Comment

0 Comments

Close Menu