Cukup Beli STB atau Ganti TV Digital ? Ini Lho TV Digital Murah yang Tidak Murahan...

Berawal dari dimatikannya siaran TV Analog oleh pemerintah, saya kemudian mencoba setting TV Samsung saya yang (katanya) sudah digital agar bisa menonton Siaran Langsung pertandingan Sepak Bola tanpa diacak. Awalnya, saya mencoba pasang antena TV Digital, karena katanya untuk menangkap siaran TV Digital salah satu syaratnya adalah antenanya juga harus digital, tidak bisa pakai antena TV PF Gocengnya bang Mandra.

Setelah antena TV Digital terpasang pada tempatnya, saya lalu mencoba bolak-balik setting eh tetep aja tuh sinyal TV Digital gak ada yang nyangkut juga. Ya sudahlah ya....karena saya pikir selama ini saya juga bisa dihitung jari nonton TV dalam setahun itu berapa kali dan masih bisa nonton secara streaming serta akses Youtube saja saya sudah cukup terpuaskan, biarkan sajalah orang pada cerita soal TV Digital. Hingga suatu saat di penghujung tahun 2022 kemarin tiba-tiba TV Samsung yang sudah menemani selama puluhan tahun jadi blank dan cuma kedip-kedip stanby aja gak mau dinyalakan. Masih nyala sih tapi gak mau keluar gambar.

Sebagai pahlawan bertopeng yang dapet ilmunya langsung dari Youtube langsunglah saya otewe browsing-browsing cari pemecahan masalah yang terjadi di Youtube. Dan sampailah saya pada kesimpulan bahwa tuh TV Samsung IC Memory-nya sudah kehilangan ingatannya. Saya ambil kalkulator dan mulai berhitung. Misalnya TV Samsung saya service ke tukang service TV LED terdekat dari rumah, mungkin akan dikenai ongkos sekitar Rp 500.000,- dengan kemungkinan TV itu bisa pulih sedia kala ya fifty-fifty. Belum ditambah saya mesti beli Setup TV Box yang sekarang masih dikisaran harga Rp 300ribuan. Dan masih tambah biaya langganan TV Box dari provider yang biaya langganannya Rp 400ribuan agar saya bisa nonton Youtube di TV Samsung. Koq lumayan juga ya...

Dari situ saya berfikir untuk beli TV baru sajalah. TV Android yang bisa Digital jadi saya bisa nonton TV Lokal secara Digital dan akses Youtube hanya dengan langganan paket internet saja dari provider. Beruntungnya saat ini semua informasi yang kita butuhkan bisa kita search dan dapatkan dari Youtube, sehingga saya langsung cari konten review-review TV Android Digital yang harganya cukup tidak menguras kantong dengan kualitas gambar dan lain-lainnya cukup mumpuni juga. Hingga sampailah saya pada kesimpulan dan keputusan bahwa TV Coocaa 43S3U adalah TV yang mesti saya beli untuk mempensiunkan si Samsung yang sudah cukup umur.


TV Coocaa 43S3U
 dengan Nomor Seri Coolita OS 01M ini dipersenjatai Perangkat Lunak Ver. C 2.0.4.0_921D yang diupdate Agustus 2022. Dari penelusuran saya, Coocaa merupakan produk dari Skyworth, yang merupakan sebuah perusahaan produsen TV dari Tiongkok yang sudah eksis sejak tahun 2006. Dari beberapa review yang saya tonton, TV Coocaa mendapatkan penilaian yang positif karena memiliki kualitas panel yang oke sehingga secara fungsi cukup nyaman untuk dipandang berlama-lama. Tidak seperti Smart TV Android pada umumnya, Coocaa adalah TV pertama yang menjalankan sistem operasi rancangan sendiri yang dinamai Coolgo OS. Secara harga, Coocaa masih tergolong relatif paling terjangkau untuk Smart TV di kelasnya. Berikut yang bisa saya ceritakan secara lengkap tentang Smart TV Coocaa ini

Desain

Jika sampeyan menganggap Smart TV dengan harga terjangkau maka akan memiliki spesifikasi yang dikurangi demi menekan cost produksi, dan biasanya bagian desain atau tampilan yang akan dipangkas serta dikorbankan, maka persepsi sampeyan tersebut salah besar. Smart TV Coocaa ini dibuat dengan desain yang cantik, modern dan cukup stylish koq. Mengandalkan perpaduan dua warna pada tampilan Coocaa, warna hitam pada ketiga besel kiri, kanan dan atas, sementara bagian bawah diberikan warna silver yang cerah membuat efek menonton konten yang lebih imersif. Apalagi ketiga bezel yang berwarna hitam tergolong tipis dan samar serta aksen silver dibagian bawah yang membuat TV ini terlihat premium.

Desain Coocaa yang tipis cukup memudahkan untuk diletakkan di berbagai sudut ruangan. Dengan bobot yang cukup ringan di kisaran 3,5kg, membuat TV ini juga cukup tidak membebani dinding jika sampeyan ingin menempelkannya di tembok.

Untuk segi kelengkapan port, TV Coocaa cukup lengkap pilihannya mulai dari dua port HDMI, LAN port, USB 2.0, RCA port hingga output Audio sehingga sampeyan bisa menghubungkan dengan perangkat-perangkat canggih yang sampeyan miliki. Mau di hubungkan ke laptop dengan port HDMI atau ke DVD Player (kalo sampeyan masih pakai DVD Player), atau ditancapi USB yang berisi film-film koleksi sampeyan sangat bisa sekali. Ingin tambahan Sound yang menggelegar bak Home Theater, sampeyan bisa menggunakan port Output audio. Posisinya sendiri dikumpulkan di sisi belakang panel yang sangat mudah dijangkau. 

Layar

Secara resolusi TV Coocaa ini memang masih standar, untuk sebuah TV 43 inch dan belum sampai ke kualitas full HD atau 4K. Namun dengan rasio 16:9, refresh rate 50/60Hz serta tipe panel DLED, cakupan warnanya mencapai 68% NTSC standar dengan kecerahan maksimum 200nits, membuat kita masih oke-lah untuk penggunaan indoor. Hanya saja jika dinikmati siang hari dengan TV diletakkan dekat jendela besar yang terbuka akan sedikit terasa kecerahan di pandangan mata.

Pada awal setup, tampilan antarmuka Coocaa didominasi warna gelap hitam dan abu-abu yang jika kecerahan tidak seimbang akan tampak screen bleeding pada ujung-ujung layar, pada umumnya TV murah. Namun secara mengejutkan walaupun Coocaa tergolong murah, kedua kondisi tersebut tidak terjadi di TV ini. Reproduksi warna yang cukup sangat baik dengan diseiakannya mode khusus untuk konten game dan olahraga membuat pergerakan kontennya terlihat lebih halus. Settingan kontrasnya pun tergolong cukup tinggi walaupun tanpa dukungan untuk konten HDR khusus.

Audio

Pada sektor Audio, TV Coocaa S3U dipersenjatai dua speaker yang diletakkan di bagian bawah, masing-masing berdaya 10 watt. Ada opsi untuk pengaturan equalizer dan efek surround dengan dukungan audio Dolby Digital Plus hingga Sound AES (Audio Enhanched Surround). Keduanya bisa diaktifkan untuk memberikan eskalasi suara yang lebih imersif. Maksudnya imersif adalah sebuah teknologi dimana lantai dan dinding ruangan bisa diproyeksikan dan mengaburkan batasan antara dunia digital dan dunia nyata. Secara volume memang bukan yang paling kencang sehingga sampeyan harus menaikkan volume cukup tinggi, saya sendiri kalo biasanya di TV lama itu cukup dengan volume kurang dari 10, di TV Coocaa ini terkadang harus sampai diatas 50. Tapi tenang saja, karena keluaran suara yang dihasilkan bakal tetap utuh dan tidak akan sember atau pecah.

Sayangnya TV Coocaa S3U ini belum dilengkapi dengan perangkat bluetooth. Sehingga jika sampeyan ingin mengkoneksikan TV dengan perangkat Sound seperti JBL Bluetooth atau sejenisnya sampeyan harus menambahkan Bluetooth transceiver atau bisa menggunakan port Output Audio dengan sambungan kabel konvensional.


Fitur OS Coolita dan Ketersediaan Aplikasi

Coocaa S3U adalah merupakan smart TV yang menggunakan OS (Operating Sistem) buatan sendiri yaitu Coolita. Ini adalah Lite Web OS yang berbasis Kernel Linux dengan tujuan agar bisa menggunakan hardware  lebih minimalis, dan tetap memberikan performa kerncang serta tampilan antarmuka intuitif. Agaknya memang disini kemudian produsen Coocaa bisa menekan harga produksi sehingga harga jual jadi lebih terjangkau di kantong orang-orang seperti saya.
Tampilan antarmuka Coolgo OS yang mirip seperti TV Android pada umumnya dengan deretan aplikasi atau menu pop up pada setengah layar dan pilihan tayangan (premium) di layar berikutnya jika kita scroll ke bawah. Untuk OS Coolgo versi 2.0 pilihan aplikasi yang ada di menu pop up lebih banyak dibanding OS Coolita versi lama. Sudah ada tambahan pilihan Prime Video, WeTV, Vidio dan lain-lainnya selain pilihan Youtube.

Hanya saja memang ketersediaan aplikasi masih sedikit dirasa kurang kalau sampeyan adalah pelanggan dan penggemar Netflix, Amazon Prime, Disney+, Apple TV atau bahkan Spotify-pun tidak ada. Kalau sampeyan mau sedikit susah, bisa sih memanfaatk browser (OJY) yang ada di menu pop up, tapi ya akan lumayan kerepotan karena sampeyan harus melewati proses login dan menyesuaikan browser dengan tampilan TV. Mengetiknya saja sudah lumayan repot, mengingat remote control yang disertakan dalam paket pembelian adalah remote minimalis versi Android TV yang tidak ada angka-angka serta hurufnya.

Satu lagi aplikasi yang sedikit berbeda dengan Android TV, yaitu aplikasi Cast. Cara kerjanya sih memang mirip dengan Miracast yang bisa memproyeksikan screen Smartphone pada TV sampeyan. Positifnya adalah dengan aplikasi Cast ini TV tidak perlu koneksi internet dan kontenpun bisa cukup lancar tampil di TV dengan delay relatif singkat. Minusnya adalah ketika layar smartphone mati terkunci maka tampilan di layar TV juga akan mati. Dan tidak bisa juga digunakan untuk menonton streaming lewat platform seperti Netflix, karena gambar tidak tampil terproyeksi ke TV.

Kesimpulan

Sebagai TV Digital yang sudah Smart, Coocaa S3U cukup punya kualitas tinggi. Desainnya stylish, port yang tersedia cukup lengkap, panel yang cukup bagus dengan kualitas speaker bawaan yang cukup oke. Sekilas akan tampak seperti TV mahal yang layak dipajang di ruang tamu.
Secara Operating Sistem, jika dibandingkan dengan TV Android memang Coocaa S3U memiliki keterbatasan aplikasi yang belum cukup banyak dan tidak bisa diinstall sendiri melalui PlayStore. Tapi ya untuk orang-orang jadul seperti saya yang mungkin hanya butuh tontonan dari Youtube dan opsi proyeksi mirip Miracast di Android TV, saya kira ya sudah lumayanlah. Tentunya sambil berharap dan menunggu pengembangan aplikasi lain di OS Coolita agar bisa seperti Android atau minimal bisa menginstall aplikasi sendiri melalui PlayStore.
Satu hal yang kemudian jadi penentu kenapa kemudian saya memilih membeli Coocaa S3U tentunya adalah pertimbangan harga. Harga Coocaa S3U cukup signifikan lebih murah dibandingkan Smart TV Android yang paling terjangkau sekalipun. bahkan masih mendekati harga TV LED konvensional.
Jadi kalo bugjed sampeyan terbatas, seperti saya, Smart TV Cooca ini sangat layak dan merupakan opsi pilihan yang pas banget di kantong dengan segala kurang lebihnya.

Bagaimana, sampeyan berminat ganti TV sampeyan dengan Coocaa S3U ini ? 


Post Navi

Post a Comment

2 Comments

Emoji
(y)
:)
:(
hihi
:-)
:D
=D
:-d
;(
;-(
@-)
:P
:o
:>)
(o)
:p
(p)
:-s
(m)
8-)
:-t
:-b
b-(
:-#
=p~
x-)
(k)

Close Menu