Pakai Jasa Tukang Harian Atau Borongan ?

Buat sampeyan yang sedang membangun, merenovasi bangunan atau punya rencana akan merenovasi (membangun) rumah mungkin sedikit bingung menentukan estimasi biaya tukang. Kalau biaya material kan bisa dihitung dengan hunting harga material di toko bangunan sebelah komplek, nah bagaimana dengan harga tukang ?
Pada saat sampeyan memilih dan menentukan jasa tukang yang akan sampeyan pekerjakan, sampeyan perlu mengetahui dan menelusuri dengan cermat karakter dan jenis sistem pengupahan tukang bangunan. Sebaiknya sih sampeyan pakai tukang yang sampeyan sudah kenal lama atau mungkin saudara yang bisa mengerjakan pengerjaan tukang bangunan, walaupun hal ini juga belum tentu menjamin dia pegang komitmen dan amanah lho ya....

Ada 2 jenis sistem pengupahan jasa tukang bangunan yang umum, yaitu sistem tukang harian atau borongan. Masing-masing ada kelemahan dan kelebihannya, kurang lebih seperti berikut ini:

Sistem Tukang Harian

Sistem Tukang Harian adalah tukang yang dibayar sesuai dengan hari kerjanya. Untuk itu agar si tukang lebih maksimal kerjanya (tanpa ada waktu menganggur) dan efisien, maka sampeyan harus sudah siapkan material yang dibutuhkan, minimal material untuk pekerjaan yang harus dikerjakan di awal. Selain itu sampeyan juga harus siapkan gambar (sket) bagian bangunan mana saja yang ingin di renovasi, dirobohkan dan dibangun.
Banyak yang bilang kalo si tukang dengan sistem harian ini akan cenderung memperlambat kecepatan kerjanya sehingga pengerjaannya akan semakin panjang dan lama. Karena semakin lama waktu penyelesaian proyek, maka semakin banyak upah yang mereka terima. Oleh karena itu sampeyan mau gak mau dipaksa untuk terus-menerus mengawasi kerja si tukang....jadi mandornya gitu.

Di sisi lain, positifnya adalah jika dalam 2 atau 3 hari pekerjaan tukang tersebut gak beres, atau sampeyan tidak puas dengan hasil kerjanya, sampeyan bisa langsung menghentikan dan mengganti dengan tukang lain. Dari segi pembayaran upahnya-pun bisa jadi lebih fleksibel, saat pekerjaan (proyek) selesai, maka saat itu baru mereka dibayar. Dan yang pasti kualitas pekerjaan bisa lebih detail dan rapi karena si tukang gak merasa dikejar batas waktu.

Kesimpulannya, jika sampeyan cuma butuh renovasi dengan volume pekerjaan kecil, seperti mengganti letak pintu, ganti keramik, mengecat atau memperbaiki atap yang bocor, Sistem Tukang Harian ini lebih tepat mengingat cara dan biayanya. Untuk biaya biasanya Tukang harian akan minta 1 paket, Tukang dan Kenek-nya (Asisten Tukang), daerah Jakarta dan sekitarnya biasanya tukang sistem ini mematok harga di kisaran Rp 300.000,- minimal untuk 1 paket (Tukang + kenek-nya)

Tapi yang wajib diingat untuk sistem tukang harian ini, adalah sampeyan harus cukup meluangkan waktu untuk bisa mengawasi kerja si tukang ini setiap hari, minimal sering-seringlah mengontrol tukang sampeyan.

Sistem Tukang Borongan

Sistem Tukang Borongan umumnya ada 2 model. Borongan upah pekerjanya saja atau Borongan secara keseluruhan (Pekerja + Material). Perbedaannya adalah jika sistem tukang borongan upah, maka perhitungannya hanya untuk pembayaran upah tukangnya saja, sampeyan yang belanja kebutuhan materialnya.
Sedangkan kalau sistem tukang borongan keseluruhan maka perhitungan pembayarannya adalah untuk semuanya, dari upah tukang dan material yang dibutuhkan, seluruh biaya pengeluaran untuk project dilakukan oleh pemborong. Sampeyan tinggal bayar pemborong sesuai dengan termin pembayaran yang sudah disepakati.

Agar prosesnya pengerjaannya bisa lebih efisien, maka di awal pekerjaan sampeyan harus menyiapkan gambar kerja, karena gambar kerja inilah yang akan jadi dasar perhitungan berapa biaya borongannya. Beberapa orang yang ingin praktis biasanya menggunakan sistem tukang borongan keseluruhan, bahkan termasuk gambar rancangannya. Jadi bisa dibilang si arsitek bangunan adalah pemborongnya...sehingga sampeyan cukup terima beres saja, cukup menetapkan target waktu penyelesaian pekerjaannya.
Gambar Rancangan Renovasi
Untuk sistem jasa tukang borongan ini biasanya harganya dihitung per meter persegi bangunan yang kan dikerjakan. Rata-rata sih untuk angka standar-nya pemborong akan mematok harga Rp 3.000.000,- per meter persegi, minimal.

Jika diperbandingkan secara total biaya, sistem tukang borongan upah akan lebih murah dan kualitas material yang akan dipakai bisa menyesuaikan tingkat standar bangunan yang sampeyan inginkan. Mau pakai material Premium atau material yang biasa saja.

Untuk sistem tukang borongan keseluruhan perhitungan totalnya akan lebih mahal, karena si pemborong seringkali melebihkan perhitungannya sebagai saving dana (dana tak terduga) atau mungkin profitnya. Disini maka sampeyan tetap mesti rajin-rajin kontrol progress dan memeriksa kualitas material yang disediakan si pemborong. Bisa jadi cost untuk belanja materialnya di irit-irit dengan material kualitas rendah agar si pemborong punya profit lebih.
Ini saya...bukan pemborongnya ya....
Oh ya satu lagi, mau sistem tenaga borongan upah atau sistem tenaga borongan keseluruhan, sampeyan harus bikin perjanjian tertulis diawal ya....jangan seperti saya yang modal percaya sama tukang, diborongin semua tapi jadinya malah zonk. Banyak orang yang tidak bisa pegang berkomitmen berdasarkan gentlement agreement saja. Jadi hati-hati ya untuk mempercayakan pekerjaan dan uang sampeyan pada pemborong.

Kesimpulannya adalah, pada saat sampeyan ingin renovasi atau membangun rumah ada beberapa hal yang sampeyan harus siapkan yaitu, Gambar Kerja dan menetapkan Sistem Tukang yang akan dipakai untuk mengerjakan project sampeyan. Misalnya sampeyan mau dibantu digambarin rancangan rumahnya, nanti saya coba bantu...Free gambarnya dari saya....cuma jangan minta buru-buru ya. Monggo kontak saya via email atau via Fanspage Katatatas di Facebook.

Jangan lupa ya bikin perjanjian tertulisnya untuk mengikat kepercayaan antara sampeyan dan pemborong...jangan cuma salaman tanda jadi trus uang sampeyan transfer....bisa pusing nanti sampeyan. Ini Penting....

Dan hal yang paling penting sampeyan harus menyiapkan uang....termasuk dana cadangan yang mungkin dibutuhkan jika terjadi pembengkakan bugjet dari hitungan awal, atau kegagalan kerja pemborong (uang habis, kerjaan gak beres)

Segala hal bisa terjadi, bahkan faktor cuaca-pun berpengaruh dan mesti sampeyan perhitungkan juga dari awal sebelum memulai project renovasi atau membangun rumah impian sampeyan.

Selamat membangun
Post Navi

Post a Comment

0 Comments

Close Menu