Bentara Itu Adalah Laskar Khusus Allah Yang Berjuang Tanpa Senjata, Seperti Dalam Cerita Film 'Hacksaw Ridge'

Artikel ini idenya berawal dari cerita pengalaman teman yang di share melalui Facebooknya @Georgius Rudy Jatmiko yang mengomentari berita viral di Bandung yang katanya ada deklarasi diri sebagai Tentara Allah. Teman saya ini lalu membandingkan dengan kegiatan kepemudaan gereja Katolik yang pernah diikutinya, disebut sebagai Bentara Hati Kudus Tuhan Yesus. 

Sejauh sampai saat ini memang sering terjadi orang-orang yang mengangkat dirinya sebagai Laskar, sebagai Tentara, sebagai Pejuang di jalan Allah. Lha tapi koq perilakunya seringkali tidak mencerminkan atau malah tampak seperti bertentangan dengan sifat-sifat keilahian Allah yang Maha Pengasih, yang Maha Penyayang, yang Maha Menjaga, yang Maha Merajai dan banyak lagi.....itu baru 4 dari sifat-sifat Allah yang saya sebutkan. 

Ya kita kan manusia bro...bukan Allah atau malaikat...tapi bukankah dari dulu itu dalam agama-agama samawi diajarkan bahwa manusia itu adalah makhluk citra dari Allah ? Apa iya bahwa jalan Allah itu adalah dengan membunuh, menghancurkan dan memberikan duka dan airmata bagi sesama ?

Berikut ini cerita pengalaman teman saya yang dituliskan di Facebook-nya:
Dulu waktu SMP, saya bersama teman teman juga masuk dalam suatu kelompok yang menyebut diri sebagai tentara. Lebih tepatnya bernama Bentara Hati Kudus Tuhan Yesus. Menjadi laskar-laskar Kristus.
Apa saja kegiatannya ? Yang utama adalah doa devosi kepada Hati Kudus Tuhan Yesus sesuai devosi gereja saya waktu itu yaitu gereja Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran.
(Apa itu Devosi ? Devosi adalah suatu sikap bakti yang berupa penyerahan seluruh pribadi kepada Allah dan kehendak-Nya sebagai perwujudan cinta kasih). 
Lalu aksi nyata yang dilakukan para bentara ini adalah menjadi pembawa kebaikan kebaikan kecil di kehidupan masing masing. Kami mengunjungi orang sakit, menyapa teman yang dikucilkan di sekolah, bahkan juga menyapa orang orang yang tersingkir.

Misalnya untuk urusan teman yang dikucilkan. Seringkali di sekolah sekolah ada anak anak yang tersisih dari pergaulan. Misal karena pakaiannya yang lusuh, sifatnya yang kurang baik, atau juga karena fisiknya yang kurang sempurna. Maka para agen agen cilik bentara Hati Kudus ini menyapa mereka agar mereka tetap ceria dan merasa ada teman dalam hidupnya.

Di gereja kami waktu itu ada ibu ibu tua yang secara fisik kurang sempurna. Tiap hari dia di gereja menyapu daun daun yang jatuh. Dia ditakuti anak anak bahkan juga malah dipakai para orang tua untuk menakuti anak anaknya. Akhirnya si ibu ini kurang disapa.
Nah para bentara cilik kelompok ini kadang datang ke kediaman ibu ini, sekedar bersenda gurau sambil membawakan gulo teh hasil urunan dari menyisihkan uang saku. Si ibu ini juga punya saudara yang memiliki keanehan. Orang secara mudah menyebut orang gila. 
Kalau nggak salah dulu sering dipanggil jolang jaling. Dia selalu pakai pakaian merah menyala. Mungkin sengaja diberi pakaian itu agar mudah dikenali. Anak anak kecil sering takut kalau lihat mbak jolang jaling ini. Nah para bentara cilik ini mencoba untuk selalu menyapa mbak jolang jaling. Walau tentu pembicaraan tidak pernah nyambung, tapi paling tidak semoga dengan sapaan sapaan para bentara cilik ini, si mbak jolang jaling merasa bahwa dalam hidupnya ada teman teman yang mau bicara dengannya.

Kok kayak kegiatan Legio Maria. Ya emang cuma beda devosi. Kalau Legio Maria adalah tentara yang berdevosi pada Bunda Maria, kalau Bentara adalah tentara yang berdevosi kepada Hati Kudus Tuhan Yesus. 

Namun semua adalah laskar laskar Kristus. Tentara yang tidak bersenjata, tidak menembak, tidak berkuda.
Lirik Lagu Laskar Kristus - dok. Berbagai Sumber
Seperti lirik lagu Laskar Kristus, begitu isi tulisan teman saya tentang pengalamannya ikut serta menjadi Bentara Hati Kudus Yesus.

Istilah Bentara, kalau menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia bisa diartikan sebagai pembantu raja, yang bertugas melayani, menyampaikan titah raja atau membawa alat-alat kerajaan. Lebih lengkapnya bisa sampeyan baca, disini. Atau mungkin kalo di bahasakan dengan istilah yang sekarang adalah Laskar Khusus, yang tugasnya mendampingi dan melayani raja atau seorang yang ditinggikan kedudukannya.
Disini saya sedang tidak ingin membahas cerita yang kemarin-kemarin ramai tentang Laskar yang bentrok dan akhirnya dibubarkan organisasinya. Mending kita perbandingkan dengan Film Biografi yang ceritanya diambil dari kisah nyata yuk....

Pada realita yang sesungguhnya ternyata ada seorang Tentara Amerika (ya mungkin gak cuma Amerika tapi ada banyak, namun tidak terekspos) saat Perang Dunia ke 2 yang ikut berperang melawan Jepang tapi tidak mau membawa (bahkan memegang) senjata (senapan). Kisah ini di abadikan dengan epic dalam film biografi yang berjudul Hacksaw Ridge.

Ceritanya tentang seorang pemuda yang bernama Desmond Doss yang mendaftarkan diri menjadi Tentara Amerika pasca serangan Jepang ke Pearl Harbour. Prajurit Desmond Doss memasuki pertempuran paling berdarah di teater Pasifik Perang Dunia II tanpa ada yang melindungi dirinya sendiri kecuali Alkitab dan imannya kepada Tuhan. Dia adalah seorang penganut Adven Hari Ketujuh yang taat dan menguduskan Hari Sabat, yang menolak melakukan pembunuhan serta vegetarian dari kecil. Doss mendaftar sebagai petugas medis dan menolak untuk membawa senapan karena tidak mau membunuh tentara musuh dalam perang berdasarkan keyakinan yang dianutnya.
Desmond Doss, Hackshaw Ridge - dok. Berbagai Sumber
Sebelum ikut diterjunkan dalam pertempuran di Okinawa, Desmond Doss di tugaskan sebagai petugas kesehatan untuk Pleton-2, B Company, Battalion-1, Infanteri 307, Divisi Infanteri 7 yang di tempatkan di Guam lalu Filipina pada tahun 1944. Cerita heroik Desmond Doss yang kemudian menjadi alur cerita Film Hacksaw Rigde adalah Pertempuran yang terjadi di Tebing Maeda yang mengerikan pada bulan April 1945. 

Medan perang tersebut, yang terletak di atas tebing setinggi 400 kaki, dibentengi dengan bunker sarang senapan mesin dan jebakan Jepang yang mematikan. Tebing Maeda yang curam ini, dijuluki Hacksaw Ridge dan ini merupakan kunci untuk memenangkan pertempuran Okinawa. Misi tersebut dianggap hampir mustahil.

Pada saat terjadi pertempuran, batalion Doss diperintahkan untuk mundur, karena sudah terdesak dan banyak yang terluka. Alih-alih ikut mundur menuruni tebing, petugas medis Desmond Doss menolak untuk meninggalkan rekan-rekannya yang jatuh dan terluka.

Doss berulang kali berlari sendirian ke zona pembunuhan, menghadapi senapan mesin berat dan tembakan artileri serta mencoba mengevakuasi tentara yang terluka ke tepi tebing dan dengan seorang diri menurunkan mereka ke tempat aman. Setiap kali dia menyelamatkan nyawa seseorang, Doss berdoa dengan lantang, "Tuhan, tolong bantu saya mendapatkan satu lagi." 

Di penghujung malam, dia telah menyelamatkan sekitar 75 orang. Doss yang selalu sederhana menganggap dia 'menganggep ' menyelamatkan sekitar 50 orang, tetapi rekan-rekan tentaranya menghitungnya mendekati 100 tentara yang terluka. Sesungguhnya sebagai petugas medis, bahayanya bahkan lebih besar bagi Doss karena Jepang seringkali mengincar sasaran tenaga medis. Meski mengalami luka-luka, Desmond Doss tetap terus merawat tentara lain sampai lengannya patah oleh tembakan Jepang. Dia akhirnya bertugas di Okinawa selama dua minggu sebelum akhirnya terluka oleh pecahan granat.

Presiden Harry S. Truman menghadiahkan Desmond Doss Medal of Honor pada 12 Oktober 1945. Dia adalah penentang hati nurani pertama yang menerima kehormatan. Dia menghabiskan lima tahun pertama setelah perang untuk pulih dari luka-lukanya, dan akhirnya kehilangan paru-parunya karena TBC. Cederanya mencegah dia bekerja penuh waktu, dan dia mengabdikan sisa hidupnya untuk bekerja dengan gerejanya.
Jadi Tentara Allah itu berat, bukan cuma sekedar inisiasi dan deklarasi, tapi mampu memegang teguh keyakinan dan seringkali harus melawan kehendak dunia. Melawan, disini maksud saya bukan terus menyerang, memerangi, menghancurkan dan membunuh siapapun yang tidak sejalan dengan keyakinannya. Film Hacksaw Ridge ini setidaknya membuktikan bahwa senyatanya memang ada orang yang benar-benar memegang teguh imannya, memegang teguh 10 Perintah Allah sebagai dasar perintah yang mestinya di patuhi seluruh umat manusia.
Desmond Doss; Hacksaw Ridge - dok. Berbagai Sumber
Jika bisa membuat dunia menjadi lebih baik dengan tanpa berperang, membunuh dan menyingkirkan siapapun yang tidak sejalan, lalu mengapa harus ada peperangan....apalagi perang yang mengatasnamakan agama dan membawa-bawa nama Tuhan Allah yang Maha Besar ? 
Post Navi

Post a Comment

0 Comments

Close Menu