Teknisi AC itu Tidak Sama Dengan Tukang Service AC | Beda Antara Yang Disertifikasi dan Kompeten Dengan Yang Tanpa Sertifikasi dan Belum Tentu Kompeten

Haree gene rumahnya belum ber-AC....Kantornya masih pakai kipas angin doraemon...pasang AC dong...
Jaman sekarang itu kebutuhan Perangkat Air Conditioner atau AC adalah merupakan salah satu kebutuhan (yang hampir bisa dikatakan) mutlak di perumahan-perumahan dan kantor-kantor di daerah perkotaan. Gak cuma di perumahan, di kontrakan, di kost-kost'an di daerah perkotaan seperti Jabodetabek adalah salah satu poin penting agar bisa naik harga sewanya. 

Bagaimanapun juga, kenyamanan diatas segalanya....
Gak percaya ? Coba tanya teman sampeyan kalo ada pilihan untuk pergi beribadah di gereja yang ber AC atau tidak ber-AC...bisa jadi jawaban pilihannya ya pilih yang ber-AC...biar lebih khusyuk berdoa-nya...hihihi. Atau kalo ada kesempatan nongkrong di kedai kopi, sampeyan akan pilih kedai kopi ber-AC atau Warung Kopi yang gerah merakyat ? Pasti yang ber-AC dong...biar betah ngobrolnya

Dengan banyaknya Perangkat AC yang terpasang di rumah-rumah, di kamar-kamar atau di kantor-kantor selanjutnya akan memunculkan kesempatan pekerjaan menjadi Tukang Service AC. Karena idealnya ya AC itu rutin dibersihkan dan diservice setiap 3 bulan sekali...minimal.
Bayangkan, seandainya di satu rumah itu kamarnya ada 3 dan semuanya terpasang AC, terus kalo satu RT ada sekitar 50 rumah berarti ada peluang 150 unit AC yang bisa diservice. Ini baru 1 RT...belum kalo 1 RW...1 kelurahan...1 kecamatan....banyak dah pokoknya.

Sebenarnya jasa Tukang Service AC itu sudah lama ada...mulai dari yang usaha perorangan sampai berbadan hukum PT atau CV, dari Teknisi yang cuma kerja sampingan sampai yang Profesional. Jasa yang dilayani juga beragam dari yang cuma jasa Cuci AC saja, bongkar pasang AC sampai ke Service (mereparasi AC) dan jual beli perangkat AC baru/bekas. 

Hanya saja Tukang AC yang bersertifikat itu belum banyak. Koq bersertifikat...emang harus punya sertifikat ya ? Nah ini....banyak orang yang tidak tahu kalo semua profesi itu seyogyanya mengikuti sertifikasi profesi. Jadi bisa terlihat mana yang profesional, mana yang serabutan. 
Disinilah yang membedakan Tukang AC dan Teknisi AC

Sampeyan pernah ketemu Tukang AC yang selalu minta isi freon pas service dg alasan freon AC sampeyan berkurang jadi AC sampeyan gak dingin ? Atau ketemu Tukang Service yg begitu selesai service baut-baut cover AC sampeyan banyak yg hilang? Atau AC sudah di service tetapi malah jadi bocor karena ada sumbatan di lubang pembuangan akibat proses cuci AC yang asal semprot....

Itu salah satu contoh kecil hasil kerja Tukang AC yang tidak bersertifikat. Kerjanya tidak rapi.... Usrag-usreg....gubrak gabruk. Kalo saya ketemu yg begini, service berikutnya males saya pakai lagi jasanya. Walaupun biasanya harga jasa service Tukang AC biasanya (amat sangat) murah (sekali) dibandingkan jasa service Teknisi AC.
Diganjel Tang? Ini Tidak Standar - dok. Pribadi
Teknisi AC (yang bersertifikat) tentunya akan lebih paham bagaimana prosedur pemasangan AC, baik pasang baru atau ganti AC. Sebenarnya sudah ada SOP baku bagaimana caranya pemasangan AC baru sesuai dengan SOP masing-masing brand produk. Tahapan apa saja yang harus dikerjakan dan bagaimana cara kerjanya, semua sudah ada Manual Petunjuk Pemasangan yang datang bersama AC Baru yang akan dipasang. Biasanya Teknisi AC juga sudah pernah ikut pelatihan-pelatihan yang diadakan oleh Principal Produk AC.

Misalnya aturan untuk Pemasangan AC Baru itu harus dilakukan vakum dulu, ini sudah Protap yang wajib dilakukan. Kenapa harus di vakum ? Alasannya adalah untuk mengeluarkan udara yang terjebak dalam pipa baik pipa kondensor ataupun pipa refigerant. Udara yang terjebak ini (kalo gak divakum) biasanya membawa butiran uap air yang seiring berjalannya waktu akan bercampur dengan oli dan gas refrigeran.

Percampuran antara gas refrigeran, oli kompresor dan udara (dan uap airnya) bisa menjadi gumpalan lumpur atau lendir yang akhirnya bisa menyumbat pipa refrigerant, tekanan kompresi tidak bisa maksimal dan akhirnya unit AC-nya rusak.
Proses Vacum - dok. Pribadi
Nah, untuk pemasangan AC baru yang tidak menggunakan jasa pemasangan Teknisi AC dari toko atau dari Principal Product maka jika terjadi kerusakan akibat penyumbatan pipa karena tidak dilakukan vacum oleh Tukang AC-nya, garansi pabrik (toko) tidak berlaku lagi akibat kerusakan yang terjadi pada masa garansi.

Kembali ke soal sertifikasi Teknisi AC. Tukang AC untuk bisa menjadi Teknisi AC yang bersertifikat harus melalui serangkaian Proses Uji Kompetensi. Dalam proses Uji Kompetensi akan dilihat dan dinilai bagaimana penguasaan teknik, kepatuhan pada prosedur keselamatan kerja, penerapan SOP dan instruksi urutan kerja serta hasil kerjanya. Baru kemudian bisa dapat sertifikat. Artinya seorang Tukang AC harus tahu dan biasa melakukan proses-proses yang benar sesuai dengan Kompetensinya.

Proses Sertifikasi Teknisi AC itu bagaimana ? 

Sertifikasi Teknisi AC itu dilakukan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) yang ditunjuk oleh BNSP (Badan Nasional Sertifikasi Profesi) dalam proses Uji Kompetensi yang diselenggarakan oleh LSP atau Asosiasi yang bekerja sama dengan LSP tersebut. Setahu saya ada beberapa Asosiasi Teknisi AC yang sering menyelenggarakan pelatihan dan uji kompetensi. Antara lain ASISI (Asosiasi Teknisi Refrigerasi dan Air Conditioner) dan APITU (Asosiasi Praktisi Pendingin dan Tata Udara). 

Asosiasi-asosiasi ini bekerja sama dengan Lembaga Sertifikasi Profesi Elektroteknika (LSP-ET) yang merupakan Lembaga yang ditunjuk BNSP untuk melakukan sertifikasi. Sertifikatnya Resmi di keluarkan BNSP dengan lambang Garuda Emas dan hologram BNSP di kanan bawah. 
Uji Kompetensi Tenisi AC
Serangkaian Pelaksanaan Uji Kompetensi - dok. Berbagai Sumber
Sertifikat BNSP ini memiliki masa berlaku, tidak berlaku selamanya atau seumur hidup. Masa Berlaku sertifikat BNSP 3 tahun (kalo gak salah....kalo saya salah tolong dikoreksi ya...), jadi kalo sudah 3 tahun ya harus ikut Uji Kompetensi lagi untuk Update Sertifikat.
Contoh Sertifikat Teknisi AC - dok. Berbagai Sumber
Kenapa ada masa berlakunya ? Sertifikat itu seperti SIM, Orang yang memegang Sertifikat tersebut harus bisa membuktikan dirinya (masih) tetap berkompeten sesuai Kompetensi keahliannya.
Sampeyan tertarik ikut Uji Kompetensi agar dari Tukang AC bisa jadi Teknisi AC ? Coba ikut ini....Bekasi, Cikarang, Karawang, Purwakarta atau area mana saja...
Undangan Ikut Uji Kompetensi - dok. SS Facebook
Terus apa kemudian penghasilan akan makin meningkat setelah ikut Sertifikasi ? Bisa iya bisa enggak...
Ibaratnya sama seperti SIM, setelah sampeyan dapet SIM A misalnya apakah SIM itu kemudian sampeyan gunakan untuk jadi sopir Taksi, sopir Grab, atau cuma disimpan di dompet karena sampeyan gak punya mobil. Nah, sertifikat Teknisi AC dari BNSP tersebut bisa sampeyan gunakan untuk meningkatkan harga jasa service sampeyan karena sampeyan yakin dan berani memberikan garansi untuk hasil kerja sampeyan. Misalnya dulu sekali Cuci AC cuma matok harga 35 ribu, setelah bersertifikat sampeyan bisa matok harga minimal 60 ribu. 

Ingat, sertifikat sampeyan itu resmi dikeluarkan Badan Nasional Sertifikasi Profesi, jadi sampeyan itu sudah diakui negara ber-profesi sebagai Teknisi AC.

Atau setidaknya sampeyan bisa lebih percaya diri jika ada konsumen yang banyak tanya soal Freon dll. Sampeyan bisa menerangkan bahwa Gas Refrigerant (umumnya Tukang AC akan bilang Freon) atau Freon itu cuma salah satu produk dari berbagai type gas refrigerant seperti R22, R32, R410 dengan cara pengisiannya yang sedikit berbeda-beda. Ada pengisian gas refrigerant yang tabungnya mesti dibalik, ada yang tabungnya mesti digantung dan sebagainya...

Jadi Sertifikasi itu penting....

Karena saya bukan Tukang AC ataupun Teknisi AC maka saya gak bisa cerita lebih banyak soal per-AC'an...
Kalo sampeyan tertarik menekuni bidang per AC'an dan pengin ikut sertifikasi, sampeyan bisa cari tahu kontak Asosiasi Teknisi AC atau bisa coba kontak di nomor yang ada di atas...

Atau tanya Kang PeTe....
Monggo dilanjut....

Post Navi

Post a Comment

0 Comments

Close Menu