Toxicity



Aku sedang mencoba menuliskannya disini
disela-sela jarum jam dinding panjang dan pendek yang sedang berhimpit menyatukan tubuhnya

Ya mungkin keduanya sudah merasa lapar
atau sedang berlomba menjerumuskan nafsunya terkapar

tapi akan selalu ada waktuku untuk sekedar membersihkan rumahmu, dan memperbaiki mobil atau menata perabotan makeup-mu
bahkan akan banyak diam yang tersedia untukmu,
saat kau menyibukkan diri bersama hape dan segala hal sepele yang biasa kau lakoni tanpaku

Aku yang salah....[tanpa tambahan kata 'mungkin']

hanya sebatas alibi untuk mengakhiri teriakanmu dan perdebatan yang tidak pernah bermutu,
sekaligus lari dari kejaranmu saat kau hunus pisau dapur kebanggaanmu

Bukan karena ketakutan merasakan kegetiran atau malu terasing sendiri,
namun memang hanya sebatas ingin menghindari...
itu saja

Tik tok Tik tok

Lalu aku kurang apa ?? 
setelah semua hal yang sudah aku lakukan...

Hanya kurang ajar, jawabku
Entah dulu para guru madrasahmu yang lupa mengajarkan tata krama dan kesopanan bertutur kata, 
atau memang aku yang terlalu bebal dan menutup mata untuk kekinian dunia yang sumir tanpa batas norma

Aku sedang bercerita disini
bukan tentang puluhan gambar dirimu yang kau kirimkan saat kau mandi lewat pesan pribadi
atau tentang rayuan yang membasahi klimaksmu mencumbu khayalan semu
dengan siapa [saja] ??

bukan pula tentang cerita konyol aku yang berubah jadi monster dungu dan lemah tanpa syahwatmu
atau seonggok mahkluk pilu yang berpura-pura mendadak gagu dan bisu untuk menegurmu
Lalu tentang apa ?

Entahlah...karena semua memang berbeda pemahaman antara kita
mungkin hanya karena aku mendamba setia yang sudah hilang sejak jaman cinderella
atau mungkin hanya karena kau butuh pengakuan bahwa aku bukan selingan
itu saja...

selebihnya ya entah....tunggu saja saat waktu mewartakannya

Tik tok Tik tok

Jarum-jarum masih menari menggeliat memburu sepi
membekam nafas yang nanar berbunyi
saat satu persatu cerita tentang dini hari
terbalut selimut di imperial-nya para pemimpi dan terhampirilah kebutaan nafsu para penipu

ah...betapa dinginnya AC yang berpendar menjadi hangat dalam belaian gerimis, katanya kala itu

Harusnya memang aku selesaikan sedari dulu, gerutukku
sambil sedikit kusesali hadirnya langkah-langkah peri yang telah dituntun ke bumi

lalu jika rasa ini sudah bukan milikmu dan langkah ini sudah tak berujung denganmu
ya...buat apa bersama jika kemudian meracuni
Membayangkan lagi cerita ini setelah viralnya Lathi
Post Navi

Post a Comment

0 Comments

Close Menu