Merdeka Itu.....Ibarat Segelas Kopi

Merdeka itu adalah sebuah titik pencapaian. Titik pencapaian setelah melalui perjuangan panjang dengan pengorbanan harta, benda, jiwa, darah dan air mata. Untuk generasi sekarang mungkin akan sulit membayangkan bagaimana ada seseorang...sekelompok orang....yang mau mengorbankan segala yang mereka punya, harta bahkan jiwa, demi sebuah kata 'MERDEKA'.

Setelah Merdeka lalu mau apa ?

Ibarat Segelas Kopi, untuk bisa mencapai hasrat dan keinginan menikmatinya ada beberapa cara yang bisa ditempuh. 

• Berusaha menyeduh kopi sendiri, yang tentunya harus mau menempuh proses yang ribet, berjuang dari mulai mencari dan membeli kopi yang akan diseduh, memanaskan air, mempersiapkan cangkir/gelas sebagai wadah seduhan kopinya, meracik dan mengaduk kopi yang terseduh sampai mencapai komposisi segelas kopi yang pas sesuai keinginan, setelah itu semua baru sampeyan bisa menikmati segelas kopi.
• Berusaha membeli segelas kopi di warung kopi. Nah kalo yang ini sampeyan tinggal menuju warung kopi, pilih menu yang ada terus tunggu kopinya diantar, tapi jangan lupa tetap ada yang harus dibayar untuk bisa menikmati kopi yang belum tentu pas dengan selera sampeyan. Udah gak pas rasanya...eh tetap harus membayar...mau ?
• Menunggu kebaikan teman untuk ngajak ngopi. Kalau cara yang ini berarti sampeyan harus super sabar menunggu seseorang, entah teman atau kenalan sampeyan yang bersedia mbayari sampeyan jajan kopi. Lha wong namanya juga nunggu sedekah....ya jangan ngeyel dan marah-marah kalo belum ada teman sampeyan yang mau ngajak sampeyan ngopi....Yang sabar ya....

Terus sampeyan mau pilih cara yang mana ?

Jika sampeyan pilih cara yang pertama, ya kurang lebih begitulah kemerdekaan Indonesia ini bisa diraih. Banyak orang yang harus berjuang dan berkorban demi sampeyan bisa menikmati segelas kopi kemerdekaan. Dari mereka yang menanam kopi, yang memetik biji-biji kopi dari pohon, yang mengolah biji-biji kopi sampai akhirnya sang biji kopi bisa sampai ke dapur sampeyan. 

Proses ini saja melibatkan banyak orang dan bisa jadi sampeyan gak puas dengan kopi yang sudah sampeyan beli dan siap seduh. Mungkin saat menanamnya yang kurang nutrisi, mungkin saat memanenya yang sedikit tergesa-gesa, mungkin juga saat roasting biji kopinya yang terlalu matang. Sehingga sampeyan mengalami kekecewaan-kekecewaan saat terima kopi hasil gilingannya. 

Lalu apakah hal tersebut kemudian membuat sampeyan tidak bisa mensyukuri dan akhirnya berhenti ngopi ?

Begitu juga dengan kemerdekaan ini. Indonesia sudah merdeka 74 tahun, tapi masih banyak hal yang kemudian mengecewakan. Banyak hal yang kemudian membuat sampeyan merasa jengkel dan selalu bersungut-sungut hingga lupa bersyukur dengan segala hal yang sudah sampeyan nikmati dan dapatkan selama hidup, bernapas, makan, minum hingga BAB di negeri kita Indonesia tercinta ini.

Kembali kepertanyaan saya diatas 'Setelah Merdeka lalu mau apa ?' Segalanya kembali membentuk pilihan-pilihan bagaimana cara sampeyan bisa menikmati dan mensyukuri berkah kemerdekaan yang sudah diperjuangkan para pendiri bangsa ini.

Berbuatlah sesuatu. Lakukan pengolahan dan racikan yang pas untuk segelas kopi sampeyan sendiri, sehingga sampeyan bisa menikmati sekilas pagi walau kemudian sampeyan menyisakan ampas-ampas kopi di dasar gelas sampeyan siang ini.

Tidak pernah ada kopi yang sempurna,.Karena sesempurna apapun kopi menurut sampeyan, kopi itu akan tetap berwarna hitam dan membawa kepahitan mereka sendiri

Pun demikian dengan kemerdekaan ini. Tidak ada kemerdekaan yang sempurna, karena semerdeka apapun sampeyan saat ini, tetap saja sampeyan harus dipaksa atau terpaksa melakukan sesuatu agar tetap merasa hidup merdeka.

Jangan (hanya melulu) mempertanyakan apa yang sudah negara buat untuk sampeyan, tapi selalu pertanyakan pada diri sampeyan, apa yang sudah sampeyan buat untuk negeri ini.

Hanya protes, nyinyir dan marah-marah saja...

Atau mencoba melakukan sesuatu untuk masyarakat sekitar sampeyan sehingga sampeyan bisa lebih berguna untuk negara ini ?

Selamat menikmati kopi sampeyan dengan MERDEKA....