Making Indonesia 4.0: Sekelumit Ide Untuk SMK Menuju Kesana

Kira-kira 4 tahun yang lalu, saya ditelepon seorang guru SMKN 1 Cibinong, Pak Suryadi namanya. "Mas...apakah bisa bantu saya untuk membuat konveyor yang ter-automatisasi untuk Plan Teaching Factory di SMKN1 Cibinong ?" kata Pak Suryadi kala itu. Saya yang belum pernah tahu apa itu Teaching Factory (TF) dan kegiatan apa yang dilakukan disitu, tidak bisa membayangkan seperti apa bentuk dan mekanisme konveyor yang dimaksud dan dibutuhkan. Beliau melanjutkan "Silahkan berkunjung ke SMKN 1 Cibinong, agar mas bisa mendapat gambaran dan saya bisa menjelaskan lebih gamblang tentang ide dan kebutuhan kami"

Sejujurnya saya saat itu masih nge-blank dan tidak tertarik untuk datang dan melihat ke Plan TF Pak Suryadi. Terutama karena saya tidak punya pengalaman untuk membuat sistem automatisasi. Namun karena rasa sungkan, wong sudah diundang koq tidak datang, akhirnya saya coba hubungi teman yang punya pengalaman membuat sistem automatisasi dan mesin untuk special purpose. Kata teman saya ini, ayolah kita datangi saja...tidak ada salahnya tho...kalopun kita tidak mampu membuatkan permintaan pak Suryadi, mungkin ada peluang lain yang bisa kita garap. Dan akhirnya, meluncurlah saya dan teman saya tersebut ke TKP disertai hujan rintik-rintik kala itu.

Sesampainya di SMKN 1 Cibinong, kami disambut pak Suryadi dan asistennya yang kemudian dengan semangatnya menerangkan lebih gamblang apa itu TF dan menunjukkan kegiatan apa saja di Plan TF-nya
Pak Suryadi menuturkan bahwa Plan TF SMKN 1 Cibinong sudah ada kerja sama dengan salah satu perusahaan Astra Group. Secara reguler Plan TF mendapat PO (Purchase Order) untuk mengerjakan salah satu komponen otomotif sederhana walaupun dalam jumlah yang kecil, ya paling tidak bisa untuk bahan anak-anak bisa latihan kerja mas...jadi setelah lulus nanti gak canggung lagi dengan tuntutan target di dunia kerja...begitu ujarnya.

Lalu kami ditunjukkan ide berikut ini :
Konsep Ide IoP Pak Suryadi
Konsep ide diatas, setelah saya sedikit mengerti Revolusi Industri 4.0, mungkin ini yang dimaksud dengan konsep Internet of People (Internet untuk Orang). Dalam konsep ini Pak Suryadi menjelaskan bahwa Interaksi dan komunikasi manufaktur dengan vendor dilakukan melalui akses internet. PO diluncurkan dan diterima secara real time yang kemudian di integrasikan dengan Line Produksi TF. Ada sistem kerja pembelajaran yang bisa di akses dan dilihat semua siswa SMKN 1 Cibinong. Lebih luasnya lagi, Pak Suryadi membayangkan sistem ini bisa diakses oleh SMK-SMK lain yang tidak punya Plan TF atau belum bisa menyelenggarakan Plan TF. Jadi secara jarak jauh, kegiatan di Plan TF SMKN 1 Cibinong bisa di lihat secara live dan bahkan bisa di remote melalui koneksi internet.

Bisa sampeyan bayangkan ? Ada meja-meja konveyor dg benda kerja diatasnya tapi pengoperasiannya dilakukan dari lokasi SMK di daerah Bogor atau di luar propinsi atau dimanapun. Orang, di butuhkan dalam sistem tersebut hanya berfungsi sebagai operator (helper). Hanya perlu menempatkan benda kerja diawal dan melakukan proses pengepakan di akhir. 
Sampeyan belum bisa membayangkan ?....sama kalo gitu...hehehehe

Mungkin Skema berikut bisa lebih memperjelas maksud dari ide tersebut
Konsep IoT Pak Suryadi
Mudeng ora son ?? Kalo saya sih mubeng (muter)....😄😄
Belum ditambah lagi dengan penjabaran pak Suryadi perihal sistem PLC (programmable logic controller)-nya. Dalam sistem PLC ide pak Suryadi, nantinya ingin dibuatkan prototype dengan beberapa microcontroler yang ada di pasaran misalnya seperti Arduino atau sistem PLC Siemen, Omron, Mitsubishi, sehingga bisa diperbandingkan kinerjanya.
Mbuhlah...mumet Pak...karena memang saya gak ngerti-ngerti amat soal PLC.

Bugjet Project ? Tenang mas...dari Kementrian Pendidikan ada anggaran dana lebih dari 2 milyar yang menurut data yang ada (saat itu tahun 2015) belum pernah ada pengajuan untuk riset atau membuat alat yang mengacu pada pembelajaran Mekatronika dan IT untuk SMK. Jadi peluangnya untuk mewujudkan sistem ini ada....cuma memang nanti untuk realisasi ya tetap harus lewat mekanisme lelang LPSE Kemdikbud karena sekolah tidak ada dananya mas....

Karena saya gak begitu mudeng dan gak ngerti soal PLC dan software serta program internet saat itu, saya cuma bisa bilang "Ya nanti kami coba susun dan simulasikan serta dirinci kebutuhannya dulu ya pak....kalopun nanti kami tidak bisa bantu merealisasikan ide Pak Suryadi, semoga nanti ada yang lebih berpengalaman dan mau bereksperimen untuk kemajuan dunia pendidikan"

Nah, kalo ada yang mengerti dan tertarik mengembangkan konsep pak Suryadi serta membantu generasi milenial Indonesia (lulusan SMK) agar siap menyongsong era Revolusi Industri 4.0, nanti bisa saya japri-kan kontak Pak Suryadi.

Kobarkan semangat api Vokasi !!
Post Navi

Post a Comment

0 Comments

Close Menu