Outsider dan Manajer Tai Babi

Judulnya kasar amat om...hehehehe. Sebentar, nanti setelah menyimak cerita saya, semoga sampeyan bisa mengerti kenapa saya pakai judul itu.
Simak cerita saya dulu ya...

Outsider, maksudnya adalah seseorang (sekelompok orang, jika jamak) yang berada diluar lingkaran, kotak, dinding atau batasan yang memisahkan seseorang dengan kelompok lain. Konotasi 'Diluar' ini bisa dianggap sebagai  diluar pemikiran orang kebanyakan atau anti mainstream atau istilah kerennya 'out of the box'. Para Outsider ini ada yang hanya berdiri mengamati atau sesekali mereka akan memprotes sesuatu yang tampak terjadi di dalam kotak yg sedang diamati. Kotak tersebut bisa dalam bentuk komunitas, perkumpulan, organisasi, institusi atau bahkan negara.

Nah, ada sebuah cerita begini...
Disebuah perkampungan ada peternakan babi. Awalnya pertenakan ini dianggap peternakan biasa, namun seiring dengan perkembang biakan babi-babi disitu, semakin lama semakin banyak kotoran baik dari sisa makanan yang bercampur dengan kotoran-kotoran pembuangan babi (baca: tai babi). Masyarakat sekitar, yg rumahnya dekat dengan peternakan lambat laun mulai terganggu dengan bau-bau yang tidak sedap tersebut. Sehingga suatu saat, ada seorang pemuda, sebut saja OSD (singkatan dari Outsider) yang coba menghadap dan protes pada pemilik peternakan babi tersebut. Alih-alih menanggapi protes dari si OSD, sang pemilik peternakan malah memberikan tantangan seandainya jika OSD memiliki cara untuk menghilangkan bau-bau yang tidak sedap tersebut, maka setengah saham dari peternakan itu akan diberikan kepadanya. OSD menerima tantangan tersebut. Agar bisa bekerja dengan maksimal, OSD meminta untuk bisa tinggal didalam peternakan babi tersebut.


Hari pertama, OSD langsung bekerja membuat lubang untuk mengubur sisa-sisa makanan babi yang sebelumnya banyak berceceran dan berserakan dimana-mana.
Hari kedua, OSD membersihkan kotoran-kotoran (tai) babi, dikumpulkan dengan sisa makanan yang kemudian ditimbun.
Hari ketiga, seluruh peternakan babi yang tadinya lantainya tanah langsung diperintahkan untuk di semen dan di pasang paving blok
Hari keempat, OSD memodifikasi pompa air sehingga setiap pagi dan sore babi-babi tersebut bisa dimandikan bersih.
Hari kelima, OSD membuat jadwal kapan para pekerjanya membersihkan (ngosek) lantai peternakan agar selalu bersih dari kotoran-kototan babi
Hari keenam, OSD mengganti pakan babi yang tadinya berbau menyengat jadi makanan babi yang lebih higienis.
Hari ketujuh, OSD memeriksa saluran pembuangan dan memastikan kalo seluruh kotoran-kotoran yang ada bisa di semprot dan dialirkan keluar dari peternakan.


Setelah 7 hari OSD bekerja tanpa kenal lelah, dia merasa bau-bau yang tadinya busuk menyengat dan mengganggu  penciumannya perlahan-lahan pudar dan tak dia cium lagi. Dia kemudian bertanya pada para pekerjanya apakah para pekerja tersebut masih mencium bau kotoran babi ? Para pekerjanya menjawab, tidak...tidak ada bau lagi pak dan keadaan dalam peternakan sudah relatif lebih bersih dari sebelum OSD bekerja disitu.
OSD merasa puas dengan apa yang sudah dilakukan, lalu kemudian dia memberanikan diri menghadap pemilik peternakan untuk menagih janjinya, meminta separuh saham peternakan babi miliknya.
Sang Pemilik berkata, baiklah....nanti akan saya berikan saham yang menjadi bagianmu....tapi sebelumnya saya akan mengundang seluruh warga sekitar peternakan untuk makan bersama-sama didalam area peternakan.
Sang Pemilik peternakan lalu berkeliling desa untuk menyampaikan undangan makan-makan tersebut. Namun ketika Sang Pemilik berkeliling kampung ditemani oleh OSD, setiap warga yang ditemui langsung menutup hidung saat mereka berdua bertamu dari rumah ke rumah.
Pada waktunya jamuan makan-makan seharusnya dimulai, belum terlihat satupun warga kampung yang datang. Satu jam kemudian, pak Kadus disertai asistennya datang ke peternakan sambil tetap mengenakan masker. Pak Kadus menyampaikan maaf karena tidak seorang pun warga yang mau datang karena bau kotoran -kotoran babi (yang ternyata) tidak hilang.

Lalu kenapa OSD bisa menarik kesimpulan kerjanya berhasil, padahal bau kotoran babi masih tercium sampai berpuluh-puluh kilometer dari area peternakan babi tersebut ?
Ternyata, indra penciuman OSD-lah yang telah beradaptasi dengan bau-bau (yang tadinya) busuk menyengat kotoran-kotoran babi tersebut sehungga OSD sendiri akhirnya tidak mampu mencium aroma kebusukan tempat tersebut.

Dari cerita tersebut diatas, saya hanya ingin sekedar menyampaikan bahwa 'Orang Baru' (Outsider) bisa mengamati, mengkritik, mencela, atau kemudian menemukan metode untuk memperbaiki keadaan yang menyebabkan suatu hal (yang busuk) pada sebuah institusi, organisasi atau apapun jika dia tetap berada diluar box (kotak) dan melihat segala sesuatunya dari sisi yang netral dan tidak memihak.
Saat dia (Outsider) ini kemudian mencoba masuk dan membetulkan segala sesuatu yang busuk, ada kemungkinan dia akan benar-benar berhasil atau malah dia yang terkontaminasi dan beradaptasi dengan kebusukan yang ada.
Dia bisa berhasil, jika dia mau tetap berdiri diluar (walaupun kadang-kadang harus masuk kedalam) dan jangan pernah mencoba tinggal didalam beradaptasi dengan keadaan yang busuk.

Kalo saya, tetap memilih sebagai Outsider....bagaimana dengan sampeyan ?
Post Navi

Post a Comment

0 Comments

Close Menu